Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat Berharga Investasi Jangka Pendek (SBI-JP) mulai dilirik korporasi. Utang ini memiliki kelebihan tenor pendek ketimbang produk sejenis seperti obligasi dan Medium Term Note (MTN).
“SBI-JP adalah surat utang yang mengincar investor di mana mereka memiliki kebutuhan tenor jangka pendek,” kata Analis Fixed Income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada KONTAN, Senin (10/12).
Salah satu perusahaan yang menerbitkan utang ini adalah PT Sumber Energi Alam Mineral (SEAM Group) yaitu sebesar Rp 1 triliun bertenor 180 hari dan 360 hari, dengan bunga kotor 12% per tahun.
Menurut Made, investor perlu mencermati kinerja emiten yang menerbitkan SBI-JP.
Pertama, kinerja bisa dilihat dari arus kas emiten menjadi salah satu tolak ukur kemampuan emiten untuk mengembalikan pinjaman. Mengingat maksimal tenor SBI-JP selama satu tahun.
Kedua, respons emiten terkait dinamika stabilitas ekonomi di Indonesia. "Bagaimana emiten tersebut menyikapi bila ada kenaikan suku bungan atau naiknya inflasi," kata Made, Senin (10/12).
Dari bunga yang ditawarkan, Made mengingatkan adanya pajak yang dikenakan berbeda dengan surat hutainnya. Karena SBI-JP mengikuti instrumen pajak deposito yakni sebesar 20% dari total dana nasabah.
“Sampai dengan akhir tahun ini pertumbuhannya belum bagus,” kata Made.
Tahun depan, Made menilai SBI-JP harus mendapatkan regulasi yang jelas terkait mekanisme perdagangan, terutama bagi perusahaan di luar perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News