Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) telah mengantisipasi adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Untuk itu, perseroan melakukan lindung nilai.
Dari catatan laporan keuangan yang dirilis SUPR, Rabu (18/3) perseroan mengadakan kontrak lindung nilai sebesar US$ 637,5 juta. Kontrak tersebut dilakukan pada berbagai tanggal antara bulan Januari hingga Februari 2015. "Tujuannya untuk mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar dari pinjaman perusahaan dalam mata uang asing," ungkap managemen SUPR.
Per Februari 2015, utang dalam valuta asing SUPR mencapai US$ 650 juta. Utang SUPR berasal dari bank dalam negeri sebesar US$ 52 juta, pinjaman bank luar negeri US$ 297,98 juta, dan utang obligasi luar negeri US$ 300 juta. Adapun masa jatuh tempo utang tersebut diatas tahun 2015.
SUPR mengalami rugi bersih Rp 379,93 miliar di tahun 2014. Pendapatan perseroan sebenarnya naik 27,5% menjadi Rp 1,07 triliun. Namun, beban pokok SUPR juga naik 19,4% menjadi Rp 208,63 miliar.
Kemudian beban usaha mengalami peningkatan menjadi Rp 102,99 miliar dari sebelumnya Rp 83,78 miliar, sedangkan beban keuangan meningkat menjadi Rp 440 miliar dari sebelumnya Rp 285,4 miliar. SUPR mencatat kerugian selisih kurs senilai Rp 132,18 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News