Reporter: Dian Pitaloka Saraswati, Bloomberg | Editor: Syamsul Azhar
SINGAPURA. Harga minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) turun karena kekhawatiran melemahnya permintaan dan meningkatnya persediaan CPO di semester kedua mendatang.
Dalam perdagangan kontrak berjangka CPO untuk pengiriman bilan Juli, di Malaysia turun 0,2% menjai 2,554 ringgit per metric ton atau setara US$ 796. "Kami melihat harga ini akan melemah dalam jangka menengah,"kata Scott Briggs, agricultural commodities strategist dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
Persediaan CPO di China tergolong lebih dari cukup berdasarkan data yang dikupit dari China National Grain & Oils Information Center. Sementara ekspor CPO di Malaysia, sebagai produser CPO terbesar kedua, turun 13% April lalu. Panen kedelai di Amerika selatan membuat supplai minyak alternatif melambung.
Minyak kedelai melemah menyamai CPO menyentuh level terendah mereka sejak November 2007, yang membuat para pembeli beralih. Menurut Margarett Go, analist CPO dari Citigroup Global market, Kelebihan hasil panen disebabkan membaiknya cuaca yang dimulai kuartal ini. Nah, penguatan ringgit membuat kenaikan harga CP terbatas. Ringgit malaysia menguat 2,2 persen selama april terhadap dollar, atau menguat 6,2 persen selama setahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News