Reporter: Harry Febrian | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Meski masih dibayangi sentimen negatif global, laju nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat selama pekan ini diprediksi cenderung menguat. Satu indikasinya, investor asing kembali masuk ke pasar saham dan obligasi Indonesia.
Selama pekan lalu, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 1,65 triliun di Bursa Efek Indonesia. Di pasar Surat Utang Negara, per 4 Juli 2012, kepemilikan asing mencapai Rp 226,77 triliun, atau bertambah Rp 2,35 triliun dalam tiga hari.
Head of Trading Commonwealth Bank Veni Kriswandi menduga investor mulai melihat rupiah lebih menarik daripada valuta negara tetangga di Asia Tenggara yang sudah menguat lebih dulu, seperti dollar Singapura. "Yang bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah adalah IHSG yang relatif murah dan yield Surat Utang Negara yang menarik," kata Veni.
Yang pasti, faktor global masih akan dominan mempengaruhi laju rupiah pekan ini. "Bagaimana pasar di Asia merespons rilis data AS akhir pekan lalu," kata Nurul Eti Nurbaeti, Kepala Riset Divisi Tresuri BNI. Nurul memperkirakan, pasangan USD/IDR hari ini (9/7) di kisaran 9.350-9.450 dan Veni menebak USD/IDR di 9.375-9.425.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News