kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SUN acuan tenor 10 tahun paling banyak diburu pada lelang Selasa (16/3)


Selasa, 16 Maret 2021 / 20:14 WIB
SUN acuan tenor 10 tahun paling banyak diburu pada lelang Selasa (16/3)
ILUSTRASI. Jumlah penawaran yang masuk padan lelang SUN hari ini mencapai Rp 40,29 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (19/1). Lelang SUN kali ini justru mengindikasikan minat investor terhadap pasar SUN Indonesia sedang turun.

Sebab, jumlah penawaran yang masuk kali ini hanya Rp 40,29 triliun. Turun jika dibanding lelang SUN sebelumnya (2/3) yang sebesar Rp 49,73 triliun. Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap dana sebanyak Rp 18,9 triliun. Jumlah tersebut di bawah target indikatif pemerintah yang sebesar Rp 30 triliun

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf melihat, penurunan jumlah penawaran masuk pada lelang kali tidak terlepas dari masih adanya ekspektasi yield SBN akan naik. Oleh karena itu, pada akhirnya banyak investor yang menahan posisi untuk masuk ke lelang kali ini. 

Dimas mengatakan, jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 40 triliun, sebenarnya tidak terlalu buruk, tapi juga bukan hal yang bagus juga. "Tapi jumlah ini sepertinya juga sudah diharapkan investor, banyak investor yang memandang volatilitas masih akan cukup tinggi, jadi belum buru-buru mengambil posisi beli sehingga wajar akhirnya jumlah penawaran yang masuk turun,” kata Dimas kepada Kontan.co.id, Selasa (16/3).

Baca Juga: Sejumlah emiten mengajukan perpanjangan jatuh tempo utang

Dengan kondisi pasar saat ini, minat investor asing rupanya naik. Hal ini dapat dilihat dari keseluruhan penawaran yang masuk, proporsi investor asing sebesar 18,2%. Jumlah tersebut naik dari lelang sebelumnya yang hanya sebesar 11,1% dari total penawaran.

Dimas meyakini, porsi investor asing bisa terus meningkat. Kuncinya terletak ketika ada kepastian dari The Fed. Dia menjelaskan, saat ini The Fed diperkirakan sedang menyiapkan operation twist, sebuah kebijakan berupa menjual obligasi AS tenor pendek dan membeli tenor panjang, sehingga yield obligasi tenor pendek akan naik dan tenor panjang menurun. Hal tersebut dapat membuat kurva yield melandai.

“Pasar saat ini menunggu kebijakan tersebut, jika sudah dijalankan, hasilnya akan cukup efektif dalam meredam kenaikan yield US Treasury. Dus, yield Indonesia yang saat ini menarik, akan menjadi incaran dan berpotensi menarik investor asing untuk masuk,” jelas Dimas.

Dalam lelang SUN kali ini, seri FR0087 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2031 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 12,94 triliun. Seri FR0087 sekaligus menjadi seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang kali ini, yakni Rp 7,25 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 6,74%.

Baca Juga: Investor lebih pilih pasar sekunder, penawaran lelang SUN (16/3) turun

Dimas meyakini, ramainya investor yang melirik seri FR0087 adalah untuk mengincar likuiditas. “(FR0087) kan seri benchmark sehingga jadi yang paling likuid. Guna keperluan menjaga posisi di portofolio, seri ini pun akhirnya menjadi incaran,” pungkas Dimas.

Berikut daftar lengkap seri yang dimenangkan pada lelang hari ini, beserta yield rata-ratanya:

1. Seri SPN03210616 yang jatuh tempo pada 16 Juni 2021. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,02%.

2. Seri SPN12220303  yang jatuh tempo pada 3 Maret 2022. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,30%.

3. Seri FR0086 yang jatuh tempo pada 15 April 2026. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 5,7 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,87%.

4. Seri FR0087 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2031. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 7,25 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,74%.

5. Seri FR0088 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 600 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,58%.

6. Seri FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,35 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,45%.

7. Seri FR0089 yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,03%.

Baca Juga: Jelang rapat FOMC dan RDG BI, rupiah berpotensi konsolidasi pada Rabu (17/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×