Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melemah dalam perdagangan dua hari terakhir, rupiah berpotensi konsolidasi pada perdagangan besok, Rabu (17/3). Pasar diperkirakan akan berada dalam posisi wait and see.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri menuturkan, sentimen yang akan berpengaruh pada perdagangan Rabu adalah rapat dari dua bank sentral. Dari eksternal, akan ada FOMC meeting yang akan diantisipasi oleh para pelaku pasar sehingga akan mengambil posisi untuk wait and see terlebih dahulu.
“Kami melihat, The Fed belum akan mengubah kebijakannya pada rapat tersebut. Suku bunga acuan kemungkinan besar masih akan dipertahankan dan kebijakan dovish yang akomodatif akan masih dilanjutkan,” tutur Reny kepada Kontan.co.id, Selasa (16/3).
Sementara dari sisi internal, Reny menyebut Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia juga akan menjadi salah satu sentimen penggerak rupiah. Menurut dia, BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan seiring rupiah yang belakangan tertekan sehingga memperkecil ruang penurunan suku bunga. Apalagi, inflasi pada tahun ini diperkirakan juga akan meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Dolar AS masih perkasa, rupiah kembali melemah ke Rp 14.410 per dolar AS
Oleh karena itu, pada perdagangan besok, Reny memperkirakan rupiah akan bergerak konsolidasi. Artinya, rupiah tidak akan mengalami tekanan layaknya beberapa hari kemarin.
Tapi penguatannya juga cenderung akan terbatas akibat rapat dari kedua bank sentral tersebut. Reny memproyeksikan, rupiah pada akan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.315 per dolar Amerika Serikat (AS)-Rp 14.395 per dolar AS.
Adapun, pada perdagangan Selasa (16/3), rupiah di pasar spot tercatat kembali turun ke level Rp 14.410 per dolar AS atau melemah tipis 0,05%. Sementara di kurs tengah BI, mata uang Garuda ini ditutup melemah 0,04% ke Rp 14.424 per dolar AS.
Baca Juga: Penawaran masuk mencapai Rp 40 triliun pada lelang SUN, Selasa (16/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News