Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan Green Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan seri ST009 laris manis diburu investor. Dua hari sebelum penawaran ditutup, target penjualan ST009 sudah tercapai.
Dalam laman resmi Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan telah diumumkan hasil penjualan ST009. Total volume pemesanan pembelian ST009 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 10 triliun dengan jumlah investor sebanyak 35.397 orang.
"Minat investor yang luar biasa menyebabkan target nasional ST009 sudah tercapai pada 28 November 2022, yaitu 2 hari sebelum masa penawaran ditutup," tulis DJPPR dalam keterangan resminya, Senin (5/12).
Adapun ST009 mulai ditawarkan pada tanggal 11 November 2022 dan penawaran ditutup pada 30 November 2022. Besarnya minat investor ritel domestik terhadap ST009 tercermin dari total jumlah penawaran yang masuk pada dua hari pertama masa penawaran yang mencapai hampir Rp 2 triliun.
Baca Juga: ST009 Laris Manis, BCA Terima Pesanan Capai Rp 2,5 Triliun
Dengan mempertimbangkan tingginya minat investor pada periode awal penawaran ST009, sejak 18 November 2022 diberlakukan sistem kuota harian, yang dilakukan top up kuota setiap jam 8 pagi, dan kuota pemesanan nasional secara rata-rata habis dalam 2,2 menit.
Tingkat imbalan ST009 sebesar 6,15% dengan tipe kupon mengambang batasan minimal alias floating with floor memiliki tanggal setelmen 7 Desember 2022. Penerbitan ST009 ini bekerjasama dengan 33 Mitra Distribusi yang terdiri dari 2 Bank Umum Syariah, 18 Bank Konvensional, 6 Perusahaan Sekuritas, 4 Perusahaan APERD dan 3 Perusahaan Finansial Teknologi.
ST009 diterbitkan dengan format Green, seluruh hasil penerbitan untuk pembiayaan proyek-proyek yang ramah lingkungan baik refinancing maupun new financing. Dalam pembiayaan APBN, Pemerintah akan terus melakukan inovasi salah satunya melalui penerbitan SBN ritel yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat seperti Green Sukuk Ritel.
ST009 merupakan bentuk komitmen dan kontribusi Pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan syariah dan sekaligus membantu mengatasi dampak perubahan iklim.
Penerbitan ST009 didasarkan pada Green Bond/Sukuk Framework, yang sudah dikembangkan dan diperluas menjadi Sustainable Development Goals (SDG) Government Securities Framework yang memasukkan aspek-aspek tambahan SDGs ke dalam framework, untuk mencakup tidak hanya sektor/proyek yang berkontribusi pada upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim (green focus), tetapi juga untuk kemajuan ekonomi biru (blue focus) dan social outcome yang positif (social focus).
SDG Government Securities Framework tersebut telah mendapatkan Second Party Opinion (SPO) dari CICERO dan the International Institute for Sustainable Development (IISD) untuk memastikan framework tersebut telah sesuai dengan prinsip dan standar yang diakui secara global.
Setelah penerbitan Green Sukuk, Pemerintah wajib membuat annual impact report yang berisi perhitungan berapa kontribusi dari pembiayaan Green Project ini terhadap penurunan emisi karbon.
Baca Juga: Batasi Kuota, Pemerintah Serap Penjualan ST009 Rp 10 Triliun
Berikut capaian atas penjualan ST009. Simak ulasannya:
1. Penjualan ST009 mampu menghasilkan total pemesanan sebesar Rp 10 triliun dari 35.397 investor di tengah kondisi pasar keuangan yang relatif masih belum stabil dan adanya tren kenaikan yield di pasar SBN domestik.
2. Dari sisi nominal maupun jumlah investor, penjualan ST009 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah penerbitan SBSN Ritel Non-tradable dan terbesar kedua sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel Non-tradable yakni setelah SBR011 yang terbit Juni 2022.
3. Animo masyarakat yang sangat tinggi dalam pemesanan ST009 diindikasikan oleh rata-rata total pemesanan harian pada 5 hari kerja pertama di masa penawaran (11,14 s.d. 17 November 2022) yang mencapai Rp 1,34 triliun. Jumlah ini sekitar 4,5 kali rata-rata pemesanan harian seri-seri SBN ritel sebelumnya yaitu sekitar Rp300 miliar.
4. Tingkat keritelan ST009 merupakan yang terbaik sepanjang penerbitan SBN Ritel di tahun 2022, diindikasikan oleh rata-rata pemesanan ST009 sebesar Rp 282,51 juta, lebih rendah dari rata-rata pemesanan SBN Ritel sebelumnya di tahun 2022.
5. Investor Generasi Y/Milenial yang membeli ST009 tercatat sebanyak 19.075 orang, atau 53,89% dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp 3,70 triliun, atau 37,02% dari total penjualan.
Dari sisi porsi jumlah investor terhadap total investor dan porsi nominal pemesanan terhadap total pemesanan, partisipasi investor generasi Y/Milenial dalam penerbitan ST009 merupakan yang paling tinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel.
Baca Juga: Dorong Bumi yang Lebih Sehat, Investasi di Produk ESG Jadi Pilihan
6. Pembelian ST009 oleh investor Generasi Z tercatat dilakukan oleh 697 orang atau setara 1,97% dari total investor dengan nominal sebesar Rp 84,59 miliar atau mencerminkan 0,85% dari total penjualan.
Rata-rata pembelian oleh investor Generasi Z adalah sebesar Rp 121,36 juta. Dari sisi porsi terhadap total investor, partisipasi Generasi Z di ST009 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBN Ritel.
7. Jumlah investor yang membeli ST009 dengan nominal Rp 1 juta sebanyak 2.102 orang atau setara 5,94% dari total investor. Angka itu merupakan yang terbanyak sepanjang penerbitan SBSN Ritel Non-tradable.
8. Dari sisi profesi, investor Wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp 3,33 triliun atau 33,30% dari total penjualan, sedangkan investor Pegawai Swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 12.086 orang atau setara 34,14% dari total investor.
9. Partisipasi ASN/TNI/Polri pada ST009 mengalami peningkatan dibandingkan ST008 dengan jumlah pembelian pada ST009 sebesar Rp 538,18 miliar, lebih tinggi dibandingkan ST008 yang sebesar Rp 264,90 miliar. Sementara itu, jumlah investor pada ST009 sejumlah 2.489 orang, jauh lebih tinggi dari ST008 yang sebanyak 947 orang.
10. Nominal penjualan terbesar terjadi di provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp 4,27 triliun atau setara 42,66% dari total penjualan, dengan jumlah investor sebanyak 11.185 orang atau setara 31,60% dari total investor.
Baca Juga: Sudah Bisa Beli Investasi Sukuk Tabungan ST009, Imbal Hasilnya 6,15% per Tahun
11. Volume pemesanan dan jumlah investor dari Wilayah Indonesia Tengah sebesar Rp 832,78 miliar (8,33% terhadap total pemesanan) dari 2.867 orang (8,10% terhadap total investor). Sementara itu, porsi penjualan ST009 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,61% dari total volume penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,49% dari total investor.
12. Jumlah investor baru ST009 terhadap SBSN Ritel sebanyak 13.412 orang atau setara 37,89% dari total investor, dengan total nominal Rp 2,67 triliun yang mencerminkan 26,66% dari total penjualan.
Dari sisi jumlah investor, investor baru didominasi oleh Generasi Y/Milenial, yaitu sebanyak 8.769 orang atau sebesar 65,38% dari total investor baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News