kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukuk ritel seri SR015 laris manis, mitra distribusi capai target pemesanan


Sabtu, 11 September 2021 / 08:25 WIB
Sukuk ritel seri SR015 laris manis, mitra distribusi capai target pemesanan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target volume pemesanan pembelian awal SR015 di berbagai mitra distribusi sudah terlampaui di tengah minat masyarakat yang tinggi. 

Dalam laman Investree, Jumat (10/9), tercatat penjualan SR015 sudah memenuhi target volume pemesanan sukuk ritel secara nasional sebesar Rp 24,81 triliun. Sisa kuota untuk membeli SR015 di akhir pekan ini tertulis Rp 0 atawa habis. 

Padahal masa penawaran SR015 baru berakhir di 15 September. Sementara, menengok penjualan seri sebelumnya, SR014 di Maret lalu hanya sebesar Rp 16,70 tiliun. 

Hingga berita ini ditulis, Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) belum merespon terkait target baru penjualan SR015. Namun, para midis kompak berhasil melewati target penjualan awal mereka. 

Penjualan sukuk ritel seri SR015 di Bank Mandiri mencapai Rp 2,23 triliun hingga Kamis (9/10). Jumlah tersebut sudah berhasil melampaui target awal sebesar Rp 1,25 triliun.

Baca Juga: Jumlah investor baru SR015 di BNI memegang porsi hingga 30%

Melihat minat investor yang tinggi, Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Atturidha memproyeksikan hingga periode penjualan SR015 berakhir di 15 September mendatang, total penjualan di Bank Mandiri berpotensi mencapai Rp 2,25 triliun. 

Adapun di surat utang ritel yang meluncur sebelumnya, yaitu savings bond ritel seri SBR010, Mandiri berhasil menjual Rp 1,27 triliun. 

Minat investor yang tinggi juga dialami PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan hingga Jumat (10/9),  penjualan SR015 di BNI mencapai Rp 1,87 triliun. Jumlah tersebut  melebihi target awal yang sebesar Rp 1 triliun dan melebihi penjualan SR014 yang sebesar Rp 1,3 triliun. 

Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank Ivan Jaya juga merasakan antusiasme nasabah Bank Commonwealth tinggi. Sejauh ini, Ivan mengatakan Commonwealth sudah mencapai kuota nasional yang ditetapkan pemerintah. Target awal penjualan SR015 Bank Commonwealth sebesar Rp 100 miliar. 

Untuk itu, "Kami akan mengajukan penambahan kuota karena sampai saat ini masih terdapat nasabah kami yang melakukan pembelian SR015," kata Ivan. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) turut merasakan minat masyarakat yang tinggi pada sukuk ritel seri SR015. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan hingga Kamis (9/10), penjualan SR015 di BCA mencapai lebih dari Rp 3,9 triliun. 

Sementara jumlah investor yang melakukan pembelian SR015 di BCA sebanyak 9.612 investor. Sebanyak 57% dari jumlah investor tersebut melakukan transaksi pemesanan melalui aplikasi Welma. 

Hera mengatakan pembeli SR015 di BCA berasal dari profil investor yang mencakup seluruh profesi, mulai dari pegawai, wiraswasta, hingga pelajar dan ibu rumah tangga. 

"Kami mencatat SR015 juga banyak diminati oleh kalangan milenial dan secara geografis melingkungi hampir sebagian besar wilayah di Indonesia," kata Hera.

Baca Juga: Hingga Kamis (9/9), penjualan SR015 di BCA capai Rp 3,9 triliun

Sementara, Heny mengatakan jumlah nasabah pemesan SR015 di BNI sebanyak 3.117. Rata-rata 20%-30% dari jumlah tersebut merupakan investor yang sebelumnya belum pernah memiliki obligasi atau investor baru. 

Secara total jumlah investor SR015 di BNI bertambah 477 investor atau naik sekitar 18% jika dibandingkan dengan julah investor SR014 yang sebanyak 2.640. 

Henny mengatakan minat terhadap SR015 tinggi karena memiliki tingkat imbal hasil yang relatif tinggi. "Para nasabah BNI menjadikan SR015 sebagai  pilihan utama untuk berinvestasi di tengah tren penurunan suku bunga saat ini dan memiliki risiko yang rendah sehingga aman," kata Henny, Jumat (10/9).

Henny juga mengamati minat investor terhadap SR015 tinggi  karena mendapat dana masuk dari seri savings bond ritel seri SBR008 yang jatuh tempo di 10 Sepetmber 2021. "Saat ini pemerintah masih membuka kuota nasional secara bertahap," kata Henny.

Selanjutnya: Investor buru SR015 hingga pemesanan capai Rp 23 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×