kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,85   7,21   0.78%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku Bunga Naik, Begini Rekomendasi Saham GOTO


Selasa, 27 September 2022 / 06:10 WIB
Suku Bunga Naik, Begini Rekomendasi Saham GOTO


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga yang terjadi saat ini diperkirakan tidak akan berdampak langsung terhadap kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, jika dilihat dari struktur permodalan GOTO sebenarnya beban utangnya relatif kecil. Sehingga exposure kenaikan suku bunga tidak akan secara langsung berdampak pada kinerja emiten unicorn ini.

Menurut Pandhu, yang akan lebih berdampak adalah kontraksi ekonomi yang terjadi. Hal ini dapat menurunkan daya beli sehingga belanja masyarakat juga akan menjadi lesu, termasuk belanja online.

Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga Dinilai Bakal Pengaruhi Daya Beli, Simak Rekomendasi GOTO

Selain itu kenaikan suku bunga juga berpotensi mengurangi ketersediaan dana murah dari para investor GOTO yang selama ini membantu membesarkan ekosistem.

"Tentu akan lebih sulit juga untuk meyakinkan investor baru setelah melihat kinerja GOTO selama ini di mana masih membukukan kerugian, bahkan jumlah kerugian masih terus meningkat hingga saat ini," kata Pandhu kepada Kontan.co.id, Senin (26/9).

Senada, analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menilai tantangan kenaikan suku bunga lebih kepada mendapatkan pendanaan berikutnya saat suku bunga sedang tinggi. Sementara untuk ke kinerja lebih kepada keputusan kebijakan GOTO.

"Mempengaruhi keputusan perusahaan dalam pendekatannya di urusan insentif atau promosi, maupun cost structure perusahaan," ujar Paulus.

Baca Juga: GOTO Raih Rating Outperform dari Macquarie Sekuritas, Ini Alasannya

Apalagi, Paulus mencermati struktur biaya GOTO belum juga menunjukkan perbaikan. Dia melihat biaya-biaya masih naik banyak meskipun diiringi oleh pertumbuhan yang juga tinggi. Sehingga, Paulus menilai apabila struktur biaya GOTO ada perbaikan maka akan menjadi sentimen positif bagi GOTO.

Selain itu, sentimen yang mampu mendorong kinerja GOTO dari pengembangan ekosistem yang semakin luas. Sehingga GOTO dapat meningkatkan pendapatan tanpa harus jor-joran bakar duit seperti selama ini. Maklum, akumulasi rugi GOTO per semester pertama 2022 hampir mencapai Rp 100 triliun.

"Posisi GOTO sebagai pemimpin pasar e-commerce di Indonesia menjadi salah satu keunggulan yang perlu dipertahankan," sambung Pandhu.

Baca Juga: Perusahaan Patungan GOTO dan TOBA Menargetkan Produksi 2 Juta Sepeda Motor Listrik

GOTO juga baru melepas sebagian kecil saham ke masyarakat. Dengan begitu, GOTO masih bisa memperoleh tambahan modal di masa mendatang dengan menerbitkan saham baru yang relatif lebih aman daripada menambah utang baru.

Dengan berbagai hal tersebut, Pandu menilai saham GOTO belum layak untuk masuk sebagai portofolio. Sebab, untuk jangka panjang belum cukup meyakinkan jika dilihat dari kinerja keuangan selama ini.

Pandhu melihat saham GOTO cenderung untuk trading jangka pendek dengan target resistance sekitar Rp 300 dan support sekitar Rp 240. Lalu, Paulus menyarankan investor sebaiknya untuk wait and see terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×