kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku Bunga Naik, Begini Rekomendasi Investasi Valas


Kamis, 25 Agustus 2022 / 06:30 WIB
Suku Bunga Naik, Begini Rekomendasi Investasi Valas


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 25 basis points (bps) pekan ini. Analis menilai kenaikan suku bunga tetap membuat investasi mata uang asing atau valuta asing (valas) tetap menarik.

Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan perdagangan valas tetap menarik dalam kondisi apapun, baik dalam inflasi yang tinggi hingga resesi. Menurut dia, hal itu karena ada banyak jenis mata uang yang bisa diperdagangkan.

"Perubahan ekonomi dan geo-politik menciptakan fluktuasi jangka pendek yang bisa dimanfaatkan," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (24/8).

Baca Juga: CDS Naik di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Cermati Saran Berikut

Sutopo juga memperkirakan, di tengah kenaikan suku bunga ini trading valas diperkirakan dapat menghasilkan return 2%-5%. Angka tersebut melampaui return dari bunga deposito dalam satu bulan.

Analis DCFX Futures Lukman Leong sependapat bahwa dampak kenaikan suku bunga sangat baik terhadap rupiah. Selain itu, nada hawkish dari Gubernur BI akan ekonomi Indonesia juga memberikan sinyal apabila BI masih memiliki ruang untuk kenaikan suku kembali pada pertemuan berikutnya.

Walau kenaikan suku bunga dapat menekan ekonomi, namun stabilitas mata uang juga merupakan hal yang sangat penting. Kenaikan suku  bunga juga akan membuat Rupiah lebih menarik dan tentunya menekan konsumsi dan inflasi.

Baca Juga: Pergerakan Rupiah Diproyeksi Melemah pada Kamis (25/8)

Memang, jika rupiah menguat maka mata uang asing melemah. Namun, Lukman berpandangan bahwa rupiah masih cenderung tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang disebabkan kebijakan suku bunga agresif the Fed dan status dolar AS sebagai mata uang safe haven.

Lukman memperkirakan, dolar masih akan dominan minimal hingga akhir tahun. Suku bunga the Fed diperkirakan akan berada di 3,25%-3,5% untuk keadaan sekarang. "Dengan suku bunga yang besar dan status mata uang safe haven, dolar AS masih akan menarik untuk investasi," kata dia.

Selain dolar AS, Lukman juga menilai mata uang komoditas seperti dolar Australia (AUD) dan dolar Kanada (CAD) juga menarik. Hal tersebut karena kedua mata uang tersebut dinilai mampu bertahan dari gempuran dolar AS (USD).

Sutopo menambahkan di saat seperti ini euro (EUR) dan poundsterling (GBP) disarankan untuk dihindari terlebih dahulu. Sebabnya, kedua mata uang tersebut sensitif dengan kondisi saat ini. "Mata uang sensitif seperti EUR dan GBP cenderung melemah dalam konteks saat ini," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×