kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

CDS Naik di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Cermati Saran Berikut


Rabu, 24 Agustus 2022 / 22:30 WIB
CDS Naik di Tengah Kenaikan Suku Bunga, Cermati Saran Berikut
ILUSTRASI. Credit Default Swap (CDS) Indonesia meningkat dalam sepekan terakhir.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Credit Default Swap (CDS) Indonesia meningkat dalam sepekan terakhir. Kenaikan CDS ini menunjukkan peningkatan persepsi risiko investasi di Indonesia.

Rabu (24/8), CDS Indonesia tenor 5 tahun naik ke 111,28 dari pekan lalu 103,39. Sedangkan CDS tenor 10 tahun berada di 188,110 pada hari ini, naik dari 174,77 dalam sepekan. 

"Kenaikan CDS Indonesia seiring dengan kenaikan yield 10 tahun US Treasury dan US Dollar Index sebagai bentuk antisipasi pelaku pasar modal global jelang pidate Gubernur The Fed Jerome Powell, pada di Jackson Hole Economic Policy Symposium 2022 Jumat ini," ujar Fixed Income Analyst Mirae Asset Sekuritas Dhian Karyantono kepada Kontan.co.id, Rabu (24/8).  

Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun, Investor Menunggu Petunjuk Kenaikan Suku Bunga The Fed

Pasar keuangan global menimbang arah kebijakan The Fed berikutnya. Selanjutnya, katalis domestik terkait rencana kenaikan BBM subsidi seperti Pertalite meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar terkait dampaknya terhadap kondisi inflasi domestik di tengah tren kenaikan. 

"Jika pemerintah pada akhirnya menaikkan harga BBM bersubsidi, tekanan pada inflasi domestik bisa bertambah dan pada akhirnya mendorong kenaikan yield obligasi (terutama maturity pendek) dan tentunya meningkatkan cost of fund di pasar modal," ujar dia.

Menurut Dhian, pergerakan CDS masih akan volatile hingga akhir tahun 2022. Tren kenaikan akan terjadi hingga November 2022.

Baca Juga: Harga Minyak Brent Bertahan di Atas US$ 100, OPEC Berpotensi Pangkas Produksi

Dhian menyebut, kenaikan BI7DRRR berdampak positif karena dapat meredam tekanan inflasi yang lebih signifikan dan menjaga volatilitas rupiah.

"Namun, korelasi langsung ke CDS akan sangat bergantung pada kondisi global terutama terkait dengan sejauh mana The Fed akan melanjutkan kenaikan Fed Funds Rate," ucap Dhian.

Dia memperkirakan, CDS 5 tahun akan berada di kisaran 92 di akhir tahun ini dengan kisaran pergerakan antara 90–130.

Baca Juga: Suku Bunga Naik, Diperkirakan Ada Potensi Pengurangan Portofolio Saham

Di tengah kenaikan suku bunga, pasar obligasi masih menarik. Investor bisa memfokuskan investasi pada seri-seri obligasi pemerintah non-benchmark (off-benchmark) yang biasanya memiliki tingkat volatilitas lebih rendah dibandingkan seri benchmark

Selain itu, Dhian melihat bahwa obligasi dengan jatuh tempo menengah–panjang cenderung lebih menarik pada kondisi saat ini dibandingkan dengan obligasi jatuh tempo pendek. 

Untuk akhir tahun 2022, Dhian memproyeksi yield SUN tenor 10 tahun berada di kisaran 6,96%-7.26% dengan indikasi fair yield di kisaran 7,11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×