kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Suku Bunga dalam Tren Menurun, Cek Rekomendasi Saham: BBRI, BBNI, BBTN dan BMRI


Minggu, 21 September 2025 / 17:25 WIB
Suku Bunga dalam Tren Menurun, Cek Rekomendasi Saham: BBRI, BBNI, BBTN dan BMRI
ILUSTRASI. Logo Bank BRI di gedung kantor pusat, Jakarta. Kementerian Keuangan guyur likuiditas di bank himbara dan Bank Indonesia memangkas BI Rate jadi sentimen positif pada BBRI, BBNI, BBTN dan BMRI.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli

3. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN

Pada semester I-2025, total laba bersih BBTN mencapai Rp 1,7 triliun atau naik 13,6% YoY. Kinerja terutama ditopang lonjakan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 55,1% YoY menjadi Rp 9,3 triliun, seiring ekspansi margin bunga bersih (NIM) ke level 4,4%.

BBTN berpotensi mendapat keuntungan dari program KUR Perumahan yang baru diluncurkan (Permenko No.13/2025), melengkapi skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan  (FLPP) dengan memberikan subsidi pembiayaan baik untuk pengembang maupun pembeli rumah.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham BBRI, MAPI, MEDC, dan INKP untuk Kamis (18/9/2025)

Meski tantangan struktural terkait kualitas aset dan bauran pendanaan masih ada, arah kebijakan kini memberi lebih banyak peluang dibandingkan risiko. Faktor pendorong utama mencakup percepatan penyaluran FLPP, eksekusi KUR yang berhasil, serta pemulihan CASA.

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 1.600

Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman, Samuel Sekuritas Indonesia dalam riset 28 Agustus 2025

4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI

BMRI membukukan laba bersih bank-only sebesar Rp 27,5 triliun pada Januari–Juli 2025, turun 6% yoy. Capaian ini baru mencapai 56% dari konsensus, mencerminkan kinerja yang sedikit di bawah ekspektasi.

Tekanan terutama datang dari kenaikan biaya operasional (opex) yang melonjak 27% yoy, sehingga mendorong Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) turun 7% yoy.

Baca Juga: Emiten Properti Merespons Positif Penurunan Suku Bunga, Cek Rekomendasi Saham Berikut

Hal ini mengimbangi pertumbuhan yang relatif moderat pada pendapatan bunga bersih (NII), yang naik sebesar 2% yoy, serta non-interest income (non-II) yang naik sebesar 6% yoy.

Adapun biaya kredit (CoC) menyusut ke level 0,7%, lebih rendah dari panduan manajemen di kisaran 1%–1,2%.

Penyaluran kredit dan dana pihak ketiga tumbuh sama-sama +10% yoy, dengan deposito berjangka naik 21% yoy, jauh melampaui pertumbuhan dana murah (CASA) yang naik sebesar 7% yoy.

Ke depan, untuk sektor bank termasuk BMRI, tekanan pada margin bunga bersih (NIM) diperkirakan akan mereda seiring dengan kondisi likuiditas yang berangsur membaik.

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 7.100

Jovent Muliadi dan Axel Azriel, Indo Premier Sekuritas dalam riset 1 September 2025

Selanjutnya: Kemendag Batasi Impor Etanol, Pastikan Penyerapan Tetes Tebu Lokal Aman

Menarik Dibaca: 5 Tanaman Pembawa Sial yang Harus Disingkirkan dari Rumah, Ada Mawar!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×