Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan harga batubara yang terjadi sejak tahun lalu turut berimbas pada kinerja emiten tambang batubara. Data yang dihimpun Kontan.co.id, dari 11 emiten pertambangan yang telah merilis laporan keuangan, semuanya mengalami penurunan laba bersih.
Meski demikian, bukan berarti saham emiten batubara tidak menarik untuk dikoleksi. Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengatakan, wabah korona telah menyebabkan gejolak global dan meningkatkan risiko dalam perekonomian.
Karenanya, beberapa saham emiten pertambangan telah mencapai harga terendah dalam tiga tahun terakhir.
Baca Juga: 11 emiten batubara ini mengalami penurunan laba bersih di 2019, siapa paling dalam?
Saham yang dimaksud adalah saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang telah mencapai harga terendah dalam 3 tahun pada 19 Maret 2020, masing-masing pada level Rp 1.485 (-63,06% secara tahunan) dan Rp 6.025 (-73,63% secara tahunan).
“MNC Sekuritas merekomendasikan netral untuk sektor pertambangan batubara mengingat penurunan permintaan batubara secara global,” ujar Catherina.
Namun, dengan kondisi pasar saat ini, Catherina mengatakan saham PTBA dan ITMG cukup menarik. Tidak hanya dari potensi rebound di masa depan tetapi juga dari valuasi yang relatif rendah.
Pada perdagangan hari ini, saham PTBA diperdagangkan dengan Price Earning Ratio (PER) 5,82 kali sedangkan ITMG diperdagangkan dengan PER 5,09 kali.
Baca Juga: Moody's memangkas peringkat lima emiten ini