Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT. MNC Energy Investments Tbk (IATA) menggenjot produksi batubara dengan produksi mineral baru di tambang Babat Supat, Sumatra Selatan lewat anak usahanya, yakni PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE).
Direktur Indonesia Batu Prima Energi, Leader DS Daeli menyebut perusahaan mempunyai luas lahan mencapai 15.000 hektare (ha) merupakan salah satu konsesi terbesar milik IBPE.
Dia menjelaskan kalau konsesi ini belum mencapai potensi penuh karena pihaknya masih melakukan eksplorasi di sebagian besar area pertambangan. Namun Daeli optimistis dapat mendorong kinerja IATA.
"Saya yakin IBPE akan meningkatkan produksi IATA secara signifikan, serta meyakinkan investor bahwa IATA masih memiliki potensi berkembang dengan rencana output produksi yang lebih tinggi untuk tahun-tahun mendatang," kata dia dalam keterangan resmi, (6/7).
Baca Juga: MNC Energy Investments (IATA) Temukan Cadangan Batubara Baru
MNC Energy Investment Lewat IBPE telah menandatangani kontrak lima tahun dengan kontraktor pada 9 Juni 2022 untuk memulai produksi dengan target sebesar 500.000 metrik ton (MT) untuk tahun pertama, periode Juli-Desember 2022.
Dalam jangka lima tahun, IATA menargetkan total output 7,5-8 juta MT atau 1,5 juta MT pada tahun kedua. Lalu, 2 juta MT setiap tahun untuk sisa kontrak dalam 3-5 tahun, dari Pit Corundum, Beryl dan Amethyst.
Daeli menyebut Pit Corundum dan Beryl menjadi fokus mineral yang akan ditambang dalam dua tahun pertama. Sedangkan penambangan di Pit Amethyst akan dimulai pada tahun ketiga.
"Bersamaan dengan pit-pit baru yang sedang dan akan disiapkan, mengingat luas area penambangan 15.000 Ha belum sepenuhnya dieksplorasi," tambah Daeli.
Baca Juga: Punya Valuasi Murah, Simak Rekomendasi Saham MNC Energy Investment (IATA)
IBPE mengekspor sekitar 75% produksi batubaranya ke negara-negara seperti India, China, Vietnam dan Thailand.
Sementara sisanya sekitar 25% dijual di dalam negeri untuk memenuhi Domestic Market Obligation (DMO).
Selain IBPE, 2 tambang IATA lainnya, melalui PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC), sudah dalam tahap produksi, dengan output 2,5 juta MT pada 2021.
Baca Juga: Cadangan Batubara MNC Energy Investments (IATA) Mencapai 253,42 Juta MT
Kemudian, ada PT Arthaco Prima Energy (APE) yang ditargetkan mulai berproduksi tahun ini.
Perseroan sedang dalam tahap persiapan, dengan pembangunan hauling road dan port untuk mendukung proses produksinya APE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News