Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) terus melakukan eksplorasi. Salah satu tambang batubara milik anak usaha (IATA) dilaporkan kembali menemukan cadangan baru batubara.
Menurut Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), PT Arthaco Prima Energy (APE), salah satu Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang baru saja diakuisisi oleh IATA, menemukan tambahan cadangan 52,1 juta metrik ton (MT) dengan GAR 2.500 – 3.250 kg/kkal.
Cadangan ini ditemukan pada program pengeboran APE Tahap 1, 2, dan 3 pada area seluas 1.720 hektare.
Dengan demikian, total cadangan IATA meningkat menjadi 253,42 juta MT dari sebelumnya 201,32 juta MT. Arthaco Prima Energy diharapkan menghasilkan net present value (NPV) sebesar US$ 452,3 juta, dengan internal rate of return (IRR) 60,3%, Break-Even Point (BEP) 6,92 juta MT, dan Payback period 1,98 tahun.
Baca Juga: MNC Energy Investment (IATA) Kembali Temukan Tambahan Cadangan Tambang Batubara
Asumsi ini berdasarkan harga rata-rata batubara acuan (HBA) dari tahun 2021 hingga Juni 2022.
“Bahkan dengan cadangan dan sumber daya batubara baru, Arthaco Prima Energy belum mencapai 11,5% dari total area yang dapat ditambang. Pemboran APE Tahap 4 dijadwalkan akan selesai pada akhir kuartal ini,” tulis manajemen IATA dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (1/7).
Arthaco Prima Energy mengoperasikan IUP yang ditargetkan mulai berproduksi tahun ini dan menempati lahan seluas 15.000 Ha di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
Lokasi penambangan Arthaco Prima Energy hanya berjarak 12,5 km dari sungai dan sekitar 108 km ke area transshipment di pelabuhan Tanjung Buyut.
Adapun kegiatan pengeboran masih dilakukan secara bertahap dan cadangan terbukti akan terus bertambah jika hasil eksplorasi menunjukkan temuan batubara baru. IATA memperkirakan cadangan batubara untuk semua IUP setidaknya 600 juta MT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News