Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menambahkan, IHSG dalam beberapa hari terakhir sedang dalam area konsolidasi. Bagi Pandhu, situasi ini masih terbilang wajar setelah IHSG terus menanjak sejak bulan Oktober 2023 hingga mencetak rekor tertinggi baru (all time high) di level 7.403,57 di awal tahun ini.
Dengan posisi yang sempat menyentuh level all time high, maka sejatinya pergerakan IHSG tidak tertinggal jauh dari bursa saham global.
"Sentimen global akan lebih terasa dampaknya ketika terjadi pergeseran arus investasi. Tidak hanya antar negara, namun juga antar instrumen investasi. Kita perlu melihat kemana arah arus dana tersebut," sebut Pandhu.
Baca Juga: IHSG Menguat di Awal Perdagangan Rabu (24/1), TPIA, MDKA, ARTO Jadi Top Gainers LQ45
Pandhu lantas menyoroti mulai berakhirnya January Effect, sehingga saat ini cenderung terjadi aksi profit taking. IHSG pun menanti katalis positif berikutnya, yang berpotensi datang dari kebijakan suku bunga The Fed maupun penyelenggaraan Pemilu & Pilpres.
"Para emiten juga cenderung menahan aksi korporasi sehingga bisa dikatakan saat ini berada dalam kondisi yang mengambang," terang Pandhu.
Hitungan Pandhu, saat ini IHSG sedang bergerak pada rentang support 7.152 dan resistance di 7.311. Jika IHSG anjlok ke bawah support, maka ada potensi terjun lebih dalam ke area 7.020 - 7.050. Sebaliknya, jika lanjut menguat, IHSG akan menguji level all time high 7.403.
Baca Juga: IHSG Menguat di Awal Perdagangan Rabu (24/1), TPIA, MDKA, ARTO Jadi Top Gainers LQ45
Pandhu melihat peluang support - resistance IHSG tersebut bisa bertahan hingga kuartal I-2024. Alasannya, musim rilis laporan keuangan kemungkinan sudah diantisipasi oleh pasar.
"Musim laporan 2023 kemungkinan sudah priced in, tidak akan banyak kejutan. Yang bisa diharapkan mungkin dividen di kisaran bulan April-Mei dan laporan kuartal I-2024," jelas Pandhu.
Momentum Buy on Weakness
Sementara itu, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menilai untuk saat ini January Effect belum pergi sepenuhnya. Adapun, kondisi IHSG sekarang lebih sebagai ujian pembentukan support baru pada level 7.200, usai IHSG mencapai all time high di area 7.403.
"Belum berakhir (January Effect), ini hanya bikin support 7.200. Selama belum tembus, maka masih ada ruang penguatan lanjutan, konsolidasi ini wajar karena IHSG sudah mendekati level all time high-nya," terang William.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Melemah, Cek Rekomendasi Saham untuk Hari Ini (24/1)