Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pulihnya pasar saham disambut oleh manajer investasi PT BNI Asset Management untuk meracik ulang portofolio dalam reksadana berbasis saham mereka.
Senior Fund Manager BNI-AM Hanif Mantiq mengungkapkan, untuk reksadana campuran, perusahaan sudah memperbesar porsi saham dari semula 50% - 60% menjadi 75%. Begitu pula dengan aset dasar saham dalam produk reksadana saham yang awalnya berkisar 90% ditambah menjadi 95%.
“Kami melihat prospek instrumen saham dan obligasi yang akan menguntungkan ketimbang deposito karena tren bunganya menyusut, sejalan dengan tren inflasi yang turun,” paparnya.
Sedangkan pasar saham dan obligasi mulai merangkak naik akibat aliran modal asing yang menyerbu dalam negeri. Aksi pemerintah yang menciptakan tiga paket kebijakan ekonomi juga menjadi sentimen positif.
Hanif menyampaikan, BNI-AM akan memperbesar porsi saham sektor perbankan, properti, otomotif, dan media. “Terkait infrastruktur, kami akan memperbesar saham semen dari saat ini 6% menjadi sekitar 10%,” imbuhnya.
Ia memprediksi, pada pengujung tahun 2015, rata-rata return reksadana saham bakal minus 5% dengan posisi IHSG di level 4.900. Untuk tahun 2016, Hanif menerawang rata-rata return reksadana saham akan mencapai 15% dan IHSG di kisaran 5.600.
Alasannya, relaksasi berbagai ketentuan pemerintah, terutama paket kebijakan ekonomi jilid III akan berdampak positif. Emiten juga bak mendapatkan angin segar dengan lebih jelasnya koordinasi dan road map pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News