Reporter: Namira Daufina | Editor: Sofyan Hidayat
JAKARTA. Harga minyak WTI kembali terkoreksi setelah hari sebelumnya menyentuh level tertinggi dalam delapan minggu karena stok minyak Amerika Serikat melonjak.Mengutip Bloomberg, Rabu (2/3) pukul 13.25 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman April 2016 di New York Merchantile Exchange merosot 0,67% ke level US$ 34,17 per barel dibanding hari sebelumnya.
Laporan American Petroleum Institute, stok minyak di Amerika Serikat naik 9,9 juta barel pekan lalu. Sedangkan laporan pemerintah melalui Energy Information Administration baru akan rilis malam nanti. Itu pun diduga masih akan terjadi kenaikan cadangan mingguan sebanyak 2,5 juta barel walaupun tidak setinggi minggu lalu yakni 3,5 juta barel.
“Reli harga minyak masih akan terus tertahan dengan keadaan pasokan yang melimpah seperti saat ini,” kata David Lennox, Analis Fat Prophets di Sydney seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (2/3). David menilai untuk menjaga kekuatan harga minyak, pasar butuh melihat pemangkasan produksi yang nyata.
Meski saat ini, produsen seperti Rusia dan Arab Saudi sudah berkomitmen menjaga produksi. Itu tidak akan banyak membantu kenaikan harga karena belum ada pemangkasan produksi sebagaimana yang dibutuhkan untuk mengeringkan banjir pasokan di pasar global. “Saat ini secara global pasokan terus melimpah dan tentu itu tidak baik bagi harga,” kata Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures.
Lihat saja stok di pelabuhan pengiriman minyak WTI terbesar AS, Cushing, Oklahoma. Berdasarkan catatan API Selasa (1/3) cadangan di Cushing naik 1,8 juta barel pekan lalu. Secara keseluruhan pasokan minyak AS naik 3,4 juta barel. Hal ini menambah berat beban bagi harga hingga belum bisa meninggalkan tren bearish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News