kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.909   -18,45   -0,27%
  • KOMPAS100 1.005   -2,63   -0,26%
  • LQ45 769   -3,42   -0,44%
  • ISSI 227   0,12   0,05%
  • IDX30 396   -3,05   -0,76%
  • IDXHIDIV20 458   -4,29   -0,93%
  • IDX80 113   -0,29   -0,26%
  • IDXV30 113   -1,21   -1,06%
  • IDXQ30 128   -1,04   -0,80%

Stok menumpuk, harga timah enteng


Selasa, 23 Juli 2013 / 08:49 WIB
Stok menumpuk, harga timah enteng
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 55,18 poin atau 0,8% ke 6.847,8 di akhir sesi pertama hari ini (22/2)


Reporter: Sunarti Agustina | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Harga timah masih bergerak di kisaran bawah pada pertengahan tahun ini. Akhir pekan lalu, harga timah pengiriman tiga bulan ke depan di London Metal Exchange (LME) turun 0,74% menjadi US$ 19.400 per ton.

Harga timah turun 17,09% sejak akhir 2012. Pekan sebelumnya, harga timah menyentuh angka terendah dalam setahun terakhir di level
US$ 18.850 per ton.

Data Bea Cukai China menunjukkan, impor timah sepanjang Juni 2013 anjlok 62,6% dibanding Juni tahun lalu menjadi hanya 945 ton. Impor logam timah China di semester I-2013 turun 36% menjadi 9.066 ton. Ekspor timah China justru tumbuh 67,5% menjadi 1.712 ton semester pertama lalu.

Sementara itu, stok timah di LME masih terus bertambah. Kemarin, stok timah di LME tercatat 14.265 ton. Angka ini naik 12,54% dibanding posisi awal 2013 sebesar 12.675 ton.

Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures mengatakan, penurunan harga timah tidak akan berlangsung lama. Menurut dia, ancaman pemangkasan stimulus moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) bisa mempengaruhi harga komoditas, termasuk timah.

Tapi, penguatan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) juga menjadi sandungan bagi pasar komoditas. Penguatan greenback memudarkan pesona komoditas sehingga banyak investor pindah ke instrumen yang lebih menarik.

Namun, China mulai memberi tanda-tanda pelonggaran kebijakan. Paling baru, Pemerintah China melepas patokan suku bunga kredit bagi industri perbankan. Liberalisasi suku bunga ini salah satu langkah untuk menggenjot laju ekonomi. "Sekarang terlihat lebih banyak sentimen positif untuk penguatan timah," ujar Wahyu.

Prospek ekonomi China yang lebih baik tentu akan mengerek permintaan logam industri, termasuk timah. Wahyu memperkirakan, harga timah berpotensi menguat di kisaran US$ 21.000 hingga US$ 22.000 per ton hingga akhir tahun.

Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri mengatakan, penurunan harga timah belakangan dipicu lambatnya permintaan logam industri ini. Ia menambahkan, produsen timah harus membatasi produksi sementara, hingga terlihat arus permintan mulai meningkat.

Sekadar mengingatkan, mulai 1 Juli lalu, Kementerian Perdagangan hanya membolehkan ekspor timah dengan kemurnian 99,99% dari sebelumnya 99,85%. Asosiasi Tambang Timah Indonesia memprediksi, akibat aturan ini, ekspor timah akan turun 40%-60% menjadi antara 38.000 ton hingga 57.000 ton tahun ini.

Kiswoyo menduga, harga timah akan bergerak di kisaran US$ 18.500 hingga maksimal US$ 20.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×