Reporter: Rika Theo, Reuters |
SINGAPURA. Harga minyak sawit alias CPO Malaysia menyentuh titik terendahnya dalam sebulan hari ini. Pelaku pasar komoditas mencermati stok CPO yang melimpah dan menunggu laporan Kementerian Pertanian AS (USDA) pekan ini.
Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menyatakan persediaan CPO Agustus mencapai jumlah terbanyak selama 10 bulan yaitu 2,1 juta ton.
Akibatnya, harga kontrak CPO langsung tergerus 1,8% di tengah hari ini. Harga kontrak CPO untuk November turun ke RM 2.883 (US$ 930) per ton. Sebelumnya, harga CPO di bursa Malaysia itu anjlok ke RM 2.878 yang terendah sejak 15 Agustus. Sejak awal tahun, harga CPO sudah tergerus 9%.
Para pelaku pasar juga tak mau mengambil posisi berisiko menjelang pengumuman angka pasokan dan permintaan serta produksi tanaman dari USDA. Laporan itu akan memperlihatkan dampak lanjutan musim kering terhadap kedelai.
Sebenarnya, ekspor CPO Malaysia naik 30% pada periode 1 September-10 September dibandingkan periode sama sebulan lalu. Namun, meski angka ekspor positif, pasar lebih memperhatikan cadangan stok yang berlimpah.
“Cadangan stok sudah melebih 2 juta ton. Ini akan berimbas melemahkan harga CPO ke depan. Lebih dari itu, stok di Indonesia juga tampaknya akan lebih tinggi dari ekspektasi konsensus,” kata laporan riset TA Securites asal malaysia kepada kliennya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News