Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menunda rencana pemecahan nilai nominal saham alias stock split menjadi Januari 2023 sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
SMDR berencana melakukan stock split dengan rasio 1:5. Dengan begitu, nilai nominal saham Samudera Indonesia yang saat ini mencapai Rp 25 akan menjadi Rp 5 per saham.
Dus, saham SMDR yang berjumlah 3.275.120.000 saham akan menjadi 16.375.600.000 saham pasca stock split. Aksi korporasi ini diharapkan akan mendorong kapitalisasi pasar perseroan.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menyebut stock split ini akan membuat tingkat likuiditas saham jadi naik seiring dengan sahamnya jadi semakin ditransaksikan di pasar sekunder.
Baca Juga: Menakar Prospek Saham ANTM, INCO, dan BRMS di Tengah Potensi Resesi
Dibandingkan dengan perusahaan sebaya, Fajar menilai SMDR masih menarik secara fundamental. SMDR punya target harga di Rp 2.460, secara pergerakannya masih sideways.
"Wait and see dulu sambil melihat kejelasan stock split seperti apa," kata dia saat dihubungi Kontan, Senin (12/12).
Fajar bilang emiten pelayaran masih akan positif pada 2023. Ini seiring dengan kondisi pemulihan ekonomi dalam negeri yang masih berlanjut hingga tahun depan.
"Namun terdapat faktor risiko yang perlu diperhatikan yaitu potensi perlambatan ekonomi global akan mengancam bisnis perkapalan di tahun depan," jelasnya.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA) yang Punya Prospek Cerah
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mencermati SMDR berpeluang rebound dan menguji resistance di garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Indikator RSI 31 dan MACD histogram minus 34.
Secara teknikal Wafi rekomendasi beli pada saham emiten pelayaran ini. SMDR akan uji support di Rp 1.915 dan resistance di posisi Rp 2.235. Adapun SMDR menutup perdagangan Senin (12/12) di posisi Rp 2.010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News