Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) bakal memecah nilai sahamnya atau stock split. Analis memperkirakan aksi korporasi tersebut belum dapat mengerek transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengemukakan bahwa saat ini pasar pasar sedang lesu. Sebabnya, banyak dipengaruhi sentimen global.
Oleh sebab itu, ia berpandangan stock split kedua emiten tersebut belum dapat memberikan pengaruh yang signifikan. "Kami lihat aksi korporasi stock split pada BMRI dan MIDI tidak berpengaruh signifikan terhadap transaksi harian di BEI," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/2).
Sebagai informasi, BMRI akan melakukan pemecahan saham dengan nilai nominal lama Rp 250, menjadi Rp 125 per saham. Aksi stock split ini akan menambah jumlah saham beredar BMRI dari sebelumnya 46,6 miliar saham menjadi 93,33 miliar saham.
Baca Juga: MIDI dan BMRI Bakal Stock Split, Begini Rekomendasi Analis
Tanggal efektif stock split dan perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 10 April 2023, dengan akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama pada 6 April 2023. Sementara itu, perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai dijadwalkan pada 12 April 2023.
Sementara MIDI akan memecah nilai nominal sahamnya dengan rasio 1:10. Dengan rasio tersebut, nilai nominal saham MIDI akan berubah dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Jumlah saham setelah stock split akan menjadi 28.823.530.000 dari sebelumnya sebanyak 2.882.353.000.
Pada akhir perdagangan Rabu (22/2), harga BMRI ditutup melemah 1,96% ke Rp 10.000. Sementara MIDI melorot 2,14% ke level Rp 4.110 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News