kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stock split Bank Mandiri tak berimbas pada kinerja


Rabu, 13 September 2017 / 20:24 WIB
Stock split Bank Mandiri tak berimbas pada kinerja


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Hari ini (13/9), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) resmi diperdagangkan dengan harga baru. Harga saham emiten bank pelat merah ini dipangkas jadi setengahnya usai pemecahan nilai saham (stock split) yang dilakukan perusahaan.

Sejak sesi pertama perdagangan Rabu (13/9), saham BMRI diperdagangkan di kisaran Rp 6.000.

Keputusan pemecahan nilai saham dengan rasio 1:2 disetujui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BMRI pada 21 Agustus lalu. Itu artinya, pasca-stock split, jumlah saham yang dimiliki para pemegang saham menjadi dobel, sementara harga sahamnya berkurang jadi hanya setengahnya.

Sekretaris Perusahaan BMRI Rohan Hafas menyebut, stock split ini bertujuan agar investor ritel bisa ikut berinvestasi di saham ini. "Sebelumnya harga saham BMRI sudah cukup tinggi di level Rp 13.000, sehingga dengan stock split ini harga saham kami jadi lebih murah," tuturnya kepada KONTAN, Rabu (13/9).

Selain itu, pemecahan nilai saham ini juga bisa semakin meningkatkan likuiditas saham emiten pelat merah ini. Meski begitu, Rohan bilang, aksi korporasi ini tidak memberikan dampak ke kinerja keuangan perusahaan. Aksi korporasi ini hanya memberikan dampak pada perdagangan saham perusahaan saja.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, aksi stock split ini tidak mempengaruhi prospek BMRI ke depan. Para pelaku pasar akan melihat prospek saham emiten bank ini dari kinerjanya, seperti pertumbuhan kredit, pertumbuhan nasabah, serta tingkat kredit macet atau non-performing loan (NPL).

Selain itu, sentimen juga bisa menentukan arah laju saham ke depan. "Sentimen di pasar serta sentimen yang terkait dengan dunia perbankan bisa saja mempengaruhi arah laju saham ini ke depannya," ujar Reza.

Keputusan stock split ini tak berarti menunjukkan bahwa saham BMRI sudah memiliki valuasi yang terlalu mahal. Menurut Reza, sepanjang kinerja emiten tersebut mendukung untuk terjadinya kenaikan harga, maka wajar saja jika harga saham BMRI terus bergerak naik. Meski begitu, ia mengakui sepanjang tahun ini kinerja BMRI tak selalu gemilang.

"Sepanjang tahun 2016 hingga kuartal I-2017 memang sempat terjadi penurunan kinerja akibat besarnya pencadangan yang dilakukan BMRI untuk antisipasi NPL. Namun, jika dilihat dari sisi pertumbuhan nasabah dan kredit masih naik," papar Reza.

Reza merekomendasikan buy untuk saham BMRI dengan target harga baru di level Rp 7.400 per saham. Adapun saham BMRI, hari ini, ditutup melemah 0,38% ke level Rp 6.575.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×