Reporter: Riska Rahman | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Kondisi ekonomi yang kian membaik membuat banyak perusahaan tertarik untuk melakukan aksi korporasi, tak terkecuali PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Emiten bank pelat merah ini berencana melakukan pemecahan nilai saham di tahun ini.
Rencana pemecahan nilai saham alias stock split tersebut akan disampaikan kepada para pemegang saham pada rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan direncanakan pada 21 Agustus mendatang.
Dalam RUPS tersebut perusahaan akan meminta persetujuan pemecahan nilai stock split dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham.
Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan, aksi korporasi yang akan dilakukan BMRI ini dinilai mampu semakin meningkatkan likuiditas saham perusahaan.
Nafan pun melihat aksi stock split ini semakin bisa menarik minat investor ke saham BUMN tersebut. "Stock split ini juga bisa semakin menarik minat investor ritel untuk menanamkan modalnya ke saham BMRI," ujar Nafan kepada KONTAN, Selasa (8/8).
Kondisi ekonomi Indonesia yang semakin baik pun membuat aksi korporasi semakin menarik bagi para emiten, termasuk BMRI. Fundamental ekonomi Indonesia yang semakin stabil dipandang Nafan memberikan stimulus bagi para emiten untuk melakukan aksi korporasi, termasuk stock split.
Meski begitu, harga saham BMRI saat ini yang berada di kisaran Rp 13.425 dipandang masih berada di harga yang wajar. "Dengan price earning ratio (PER) 16 kali, harga saham ini masih berada di kisaran yang wajar untuk bank sekelas saham bank BUKU IV," papar Nafan.
Nafan merekomendasikan buy untuk saham BMRI. "Dengan asumsi nilai stock split sebesar 1:2, target harga untuk saham ini sebesar Rp 6.950," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News