kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Standard Chartered tawarkan produk reksadana offshore berprinsip ESG


Selasa, 27 April 2021 / 13:30 WIB
Standard Chartered tawarkan produk reksadana offshore berprinsip ESG
ILUSTRASI. Standard Chartered menawarkan produk reksadana offshore berprinsip ESG.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Standard Chartered Indonesia bekerja sama dengan Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) menawarkan produk reksadana Batavia Global ESG Sharia Equity USD, bagi para nasabah bank.

Produk ini merupakan produk reksadana offshore (luar negeri) pertama Standard Chartered yang dikelola aktif sesuai dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik (environment, social & good corporate governance/ESG).

Sebelumnya, pada tahun 2020, Standard Chartered Indonesia telah sukses menawarkan green fund pertamanya. Lalu pada awal April 2021, meluncurkan deposito berjangka berkelanjutan dolar AS (USD) pertama di Indonesia.

Dalam mengelola reksa dana ini, BPAM didukung oleh perusahaan investasi kenamaan dunia, Blackrock, sebagai penasihat teknis/technical advisor.

Baca Juga: Ini penyebab kinerja reksadana saham masih loyo di tahun 2021

Batavia Global ESG Sharia Equity USD bertujuan mengoptimalkan pengembalian total jangka panjang melalui pengelolaan investasi pada saham dari perusahaan-perusahaan di pasar global yang memiliki focus kuat di ESG, dengan penerapan prinsip-prinsip syariah. Sebanyak 80%-100% dari investasi ditempatkan di ekuitas, sementara 0%-20% ditempatkan di instrumen pasar uang syariah.

Produk investasi yang mengacu pada prinsip ESG ini menawarkan peluang tersendiri dengan mengoptimalkan potensi imbal hasil dalam jangka panjang dan mengelola risiko secara optimal dengan menghindari investasi di berbagai sektor kontroversial seperti alkohol, energi nuklir, senjata, rokok, perjudian, hiburan dewasa, dan sebagainya.

Secara historis, perusahaan-perusahaan dengan profil ESG yang kuat, memiliki pengelolaan usaha yang cenderung lebih baik dan memberikan pengembalian yang baik pula.

“ESG merupakan salah satu tema kunci strategi kami tahun ini dan kami bangga dapat bekerja sama dengan salah satu mitra strategis kami yaitu BPAM, untuk semakin memperluas pilihan produk investasi berpedoman ESG bagi para nasabah kami,” kata Andrew Chia, Cluster CEO Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines) Standard Chartered dalam keterangan resminya, Selasa (27/4).

Sementara itu, Presiden Direktur PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menyampaikan,  Batavia Global ESG Sharia Equity USD melalui tiga lapis pendekatan dalam unsur ESG-nya menawarkan berbagai keuntungan bagi nasabah, terutama imbal hasil yang optimal, ketangguhan dalam menghadapi turbulensi dan krisis, dan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

"Pengelolaan produk ini didukung oleh BlackRock sebagai technical advisor, yang memiliki keunggulan teknologi dan sumber daya global. Kami percaya produk ini sejalan dengan tren yang sedang dan masih akan terus terjadi di dunia investasi, di mana semakin banyak investor global yang meningkatkan alokasi dana mereka pada investasi dengan fokus ESG.” ujarnya.

Dengan berinvestasi di reksadana ini, investor juga akan mendiversifikasi portofolio mereka di sektor-sektor dengan kinerja baik, seperti kesehatan, teknologi informasi, energi, produk konsumen, dan lainnya. Perusahaan-perusahaan yang menjadi tujuan investasi dipilih atas penilaian ESG yang baik, dengan terus memperhatikan prinsip syariah termasuk arus kas yang lancar, tingkat utang yang sehat, dan praktik pengelolaan risiko yang optimal.

Produk ini juga dapat diakses oleh nasabah Standard Chartered Indonesia mulai 27 April 2021 melalui fitur Online Mutual Fund (OMF) di Standard Chartered iBanking dan aplikasi SCMobile.

Selanjutnya: Reksadana offshore Eastspring Investment Indonesia kini ada di Bibit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×