Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berencana melakukan refinancing atas salah satu obligasinya. Obligasi Surya Semesta Internusa I Tahun 2012 Seri B senilai Rp 550 miliar.
Obligasi yang diterbitkan tahun 2012 lalu itu akan jatuh tempo pada November 2017 mendatang. Sejatinya, ada dua pertimbangan terkait obligasi tersebut, apakah membayarnya langsung hingga lunas atau refinancing.
Tapi jika mempertimbangkan siklus modal SSIA yang memiliki timeline jangka panjang, refinancing sepertinya lebih cocok. "Kalau refinancing, ini nanti bisa untuk lima tahun ke depan lagi, kan,", kata Erlin Budiman, Head of Investor Relation SSIA, Kamis (23/2).
Opsi mana yang dipilih, kepastiannya baru muncul setelah RUPSLB terlait divestasi Tol Cipali beberapa bulan ke depan usai. SSIA sendiri memiliki proyek jangka panjang senilai Rp 10 triliun hingga 2024 mendatang. Proyek itu merupakan proyek renovasi salah satu portofolionya, Gran Melia, Kuningan, Jakarta.
Nanti, akan ada tiga tower yang akan didirikan di atas lahan seluas 2,3 hektar tersebut. Dua di antaranya office tower, sehingga kawasan itu nantinya akan menjadi semacam kawasan mixed used.
Untuk saat ini, prosesnya dalam tahap perizinan. Sementara, tahun depan konstruksi salah satu gedung akan dimulai. Nilai proyek untuk gedung itu sekitar Rp 2 triliun.
Tapi, dengan total nilai Rp 10 triliun nantinya, SSIA tentunya tidak mengerjakan sendiri proyek tersebut. Perseroan berencana menggandeng salah satu mitra.
Sayang, Erlin belum bisa merinci identitas calon mitranya tersebut. Erlin hanya memastikan, mitranya nanti merupakan perusahaan asing. "Dan yang pasti, kami juga akan tetap menjadi major shareholder," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News