Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
Direktur Keuangan SRIL Allan Moran Severino mengatakan, dana pelunasan surat utang senior 2021 ini berasal dari penerbitan surat utang baru dalam denominasi mata uang dollar Amerika Serikat (AS) yang jumlah pokoknya mencapai US$ 225 juta.
"Kejadian ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan," ucap Allan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (19/11).
Baca Juga: Ada Angin Segar untuk Emiten Tekstil
Sebagai informasi, pada tanggal 9 Oktober 2019, SRIL menerbitkan surat utang senior dengan nilai pokok US$ 225 juta yang akan jatuh tempo pada 9 Januari 2025.
Surat utang tersebut memiliki bunga 7,25% per tahun yang dibayarkan setiap tanggal 9 Januari dan 9 Juli, dimulai sejak tanggal 9 Juli 2020.
Sebesar US$ 174,52 juta digunakan untuk membeli kembali surat utang senior jatuh tempo 2021 yang memiliki bunga 8,25% per tahun tersebut.
Sementara sisanya digunakan untuk modal kerja dan keperluan umum perusahaan.
Baca Juga: Ini upaya DJBC mengawasi impor tekstil ilegal pasca pemberlakuan safeguard
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News