Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) akan menerbitkan obligasi global sebesar US$ 420 juta. Emiten yang akrab disebut Sritex ini pun telah mengantongi izin prinsip melalui persetujuan pemegang saham. Untuk penerbitan obligasi tersebut, SRIL mengincar kupon di bawah 9,8%.
“Karena ini untuk menghemat biaya. Itu yang perlu ditekankan. Saat ini, bunga pinjaman yang ada jika digabung sekitar 9,8% antara Rupiah dan Dollar. Maka kupon inginnya di bawah itu,” sebut Welly Salam, Sekretaris Perusahaan SRIL, kepada KONTAN, Kamis, (3/9).
Sekedar informasi, SRIL akan menggunakan dana segar hasil penerbitan obligasi untuk membayar pokok pinjaman sebagian utang atau refinancing, modal kerja, dan membangun pembangkit listrik. Dus, SRIL berencana membangun pembangkit listrik bertenaga gas dan batubara dengan kapasitas 60-70 MW, di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pembangkit listrik itu diperkirakan menelan biaya investasi US$ 100 juta.
SRIL memiliki waktu setahun untuk menerbitkan obligasi setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu, (2/9). Welly mengaku bahwa SRIL tak akan menerbitkan obligasi itu dalam waktu dekat. Dengan kondisi pasar yang masih berfluktuasi, SRIL akan melihat perkembangan yang ada.
SRIL pun melirik opsi pendanaan lain. Namun Welly masih enggan menjelaskan lebih lanjut. Menurutnya, SRIL tak memiliki urgensi terkait pendanaan. Sampai Juni, posisi kas dan setara kas SRIL tercatat US$ 93,07 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News