Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Spekulasi surutnya stok di Malaysia melambungkan harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO). Minyak sawit pun lanjut reli untuk hari yang kedua.
Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange melesat 2% ke level RM 3.026 atau setara US$ 953 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi pagi di RM 3.014 per metrik ton.
Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan merilis data stok, produksi dan ekspor minyak sawit di Malaysia pada 11 Juni mendatang. Nah, beberapa analis dan prosuden yang disurvei Bloomberg memprediksi, cadangan minyak sawit Malaysia bakal surut 3,8% menjadi 1,78 juta ton per Mei. Ini merupakan level terendah sejak April 2011.
Sementara, angka produksi diprediksi naik 6,3% menjadi 1,35 juta ton, dan ekspor meningkat 4,5% menjadi 1,39 juta ton.
Ryan Long, vice president of futures and options di OSK Holdings Bhd. menilai, ekspektasi stok berkurang di bawah 1,8 juta ton, merupakan salah satu faktor pendukung kenaikan harga. "Karena tidak ada kabar negatif baru dari Eropa, maka pemain bergerak kembali ke fokus mereka, yaitu faktor fundamental. Apalagi, pasar sudah jenuh jual (oversold) dan dollar AS mulai melemah," ungkapnya di Kuala Lumpur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News