Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari terakhir perdagangan bursa sebelum libur panjang Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 105,01 poin atau 1,72% ke level 6.209,12 pada penutupan perdagangan Jumat (31/5).
Kenaikan IHSG ini ditopang keputusan lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia ke level BBB dari sebelumnya BBB-
Mengutip RTI, tercatat semua sektor saham menguat. Indeks saham sektor aneka industri mencatat kenaikan tertinggi sebear 2,66%, kemudian indeks sektor manufaktur naik 2,04%, indeks sektor keuangan menguat 2,03%. Lalu indeks saham sektor consumer goods naik 1,93%, indeks saham sektor infrastruktur menanjak 1,80%, konstruksi naik 1,15%, indeks saham perkebunan naik 1,03%, indeks saham sektor perdagangan menguat 0,63% dan indeks saham sektor tambang menanjak 0,52%.
Sebanyak 274 saham harganya naik, 129 saham harganya turun dan 135 saham harganya stagnan. Total volume perdagangan saham mencapai 15,40 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,79 triliun. Total pembelian asing di semua pasar sebesar Rp 1,43 triliun.
Top gainers LQ45 pada penutupan perdagangan hari adalah:
- Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik 13,33% menjadi Rp 10.200 dari harga pembukaan Rp 9.000 per saham
- Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik 8,39% menjadi Rp 7750 dari harga pembukaan Rp 7.150 per saham
- Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 6,80% menjadi Rp 1.650 dari harga pembukaan Rp 1.545 per saham
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Barita Pacific Tbk (BRPT) menjadi Rp 3.300 dari harga pembukaan Rp 3.550 per saham
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) menjadi Rp 2.860 dari harga pembukaan Rp 2.900 per saham
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) menjadi Rp 775 dari harga pembukana Rp 785 per saham
Sebelumnya Lembaga pemeringkat S&P menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia menjadi 'BBB' dari 'BBB-' dengan outlook stabil. S&P juga mengerek peringkat utang jangka pendek Indonesia menjadi 'A-2' dari 'A-3'.
Ini berarti, peringkat Indonesia tetap pada level layak investasi alias investment grade.
S&P menyebutkan ekonomi Indonesia secara konsisten mengungguli negara-negara lain dengan tingkat pendapatan yang serupa. Lembaga pemeringkat ternama ini berharap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tahun-tahun mendatang.
"Melihat kebijakan Indonesia yang stabil dan pengaturan fiskal yang hati-hati, kami percaya profil kredit secara keseluruhan ditingkatkan," sebut S&P dalam keterangan tertulis, Jumat (31/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News