kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah analis prediksi IHSG menguat terbatas setelah libur Lebaran


Jumat, 31 Mei 2019 / 13:00 WIB
Sejumlah analis prediksi IHSG menguat terbatas setelah libur Lebaran


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah analis memproyeksikan pasar saham akan cenderung menguat terbatas setelah libur panjang Lebaran nanti. Sentimen yang mempengaruhinya dominan dari kondisi perang dagang yang semakin panas.  Bursa Efek Indonesia (BEI) akan libur dari 1 Juni 2019 sampai dengan 10 Juni 2019.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, setelah libur lebaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat terbatas. “Investor lebih baik juga mengamati kondisi global untuk nantinya menyikapi terhadap investasi di pasar modal, seperti vote Brexit yang akan diadakan tanggal 4 Juni 2019 mendatang,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jum’at (31/5).

Herditya menjelaskan, setelah lebaran pasar saham masih akan diwarnai dengan sentimen perang dagang Amerika Serikat dan China yang nampaknya masih alot untuk menemukan jalan keluarnya. Kabar terakhir Presiden Donald Trump memasukkan Huwaei dalam daftar perusahaan yang akan dikeluarkan dari pasar saham AS.

Ancaman AS dibalas dengan pernyataan China yang akan membatasi ekspor mineral langka yang banyak digunakan industri pertahanan dan teknologi AS. Sebagai akibatnya, saham-saham produsen chip mengalami pelemahan.

Di sisi lain Herditya memperkirakan rupiah akan menguat terhadap dolar AS yang bisa menjadi katalis positif bagi IHSG. Herditya merekomendasikan investor bisa melakukan strategi trading cepat dan selektif.

Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, keadaan pasar saham di tengah gejolak dalam negeri dan internasional IHSG akan cenderung stagnan di 6.000. “Saat ini pasar dipengaruhi dengan sentimen yang beragam, salah satunya kondisi politik dalam negeri yang masih panas,” jelasnya.

Teguh bilang kemungkinan akan ada aksi demo lagi di depan Mahkamah Konstitusi (MK). Adapun sentimen luar negeri perang dagang AS dan China. Kemudian pasar saham yang mulai dari awal Mei turun signifikan karena kurang puas dengan kinerja emiten di Kuartal I 2019 yang mencatatkan kinerja yang kurang baik.

Menurut Teguh,  secara teknikal ada perubahan arah IHSG yang mengikuti keadaan politik saat ini. Investor disarankan untuk wait and see karena dalam waktu seminggu bisa saja keadaan pasar berubah drastis karena kondisi global yang semakin panas.

“Saat ini investor yang sudah beli hold dulu saja, yang belum tunggu dulu setelah libur lebaran. Liat kondisinya,” ujarnya.

Teguh merekomendasikan investor yang memilik saham baik blue chip maupun second liner ditahan karena kalau dijual saat ini belum waktunya karena harga saham masih pada turun.

Adapun Herditya juga memberikan rekomendasi kepada investor untuk mencermati saham-saham defensive di sektor konsumer seperti UNVR, GGRM, TLKM. Herditya belum bisa memberikan target harga karena pasar bergerak tak menentu hingga libur panjang lebaran selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×