kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

S&P 500 dan Nasdaq Menguat Setelah Putusan Antimonopoli Alphabet


Rabu, 03 September 2025 / 22:09 WIB
S&P 500 dan Nasdaq Menguat Setelah Putusan Antimonopoli Alphabet
ILUSTRASI. Para pedagang bekerja di lantai Bursa Saham New York (NYSE) di New York City, AS, 25 Juli 2025.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK.  Indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat pada perdagangan Rabu (3/9/2025) setelah putusan antimonopoli yang menguntungkan Alphabet mendorong reli saham induk Google tersebut. 

Di sisi lain, data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

Pada pukul 10.06 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average melemah 203,83 poin atau 0,45% ke level 45.091,98. Sementara itu, S&P 500 naik 21,34 poin atau 0,33% menjadi 6.436,88, dan Nasdaq Composite menguat 208,40 poin atau 0,98% ke posisi 21.488,03.

Saham Alphabet melonjak 8,3% hingga mencetak rekor tertinggi intraday setelah hakim di Washington memutuskan Google tidak perlu menjual peramban Chrome, meski tetap diwajibkan berbagi data dengan pesaing. 

Baca Juga: Wall Street Ditutup Turun Selasa (2/9), Cemas Putusan Pengadilan soal Tarif Trump

Putusan ini juga berdampak positif pada Apple, yang sahamnya naik 8,4%, karena Google tetap diizinkan melanjutkan pembayaran keuntungan kepada produsen iPhone tersebut.

“Keputusan ini membantu saham teknologi secara umum. Tidak ada kebingungan besar jika Alphabet dipaksa menjual perambannya atau mengubah kesepakatan dengan Apple,” ujar Sam Stovall, Kepala Investasi di CFRA Research.

“Itu membuat investor bisa bernapas lega,” tambahnya.

Indeks sektor layanan komunikasi melonjak 3,3% ke rekor tertinggi, sementara saham teknologi naik 0,6%.

Data Tenaga Kerja dan Spekulasi Suku Bunga

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah lowongan pekerjaan pada Juli turun menjadi 7,181 juta, di bawah perkiraan 7,37 juta dari jajak pendapat Reuters. Data ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Menurut FedWatch CME Group, peluang penurunan suku bunga pada September kini mencapai 95,6%, naik dari hampir 92% sebelum laporan dirilis. Laporan ini menjadi awal dari rangkaian data ketenagakerjaan yang akan berpuncak pada rilis penggajian nonpertanian Jumat mendatang.

Baca Juga: Gelombang IPO Baru di Wall Street, Pasar Saham AS Kian Bergairah Pasca Tarif Trump

Saham energi turun 2% seiring pelemahan harga minyak. Namun, prospek bahan bakar yang lebih murah mendongkrak indeks maskapai penumpang hingga 1,7%. Sementara itu, pelemahan saham industri membebani Dow Jones.

Macy’s melesat 19,5% setelah menaikkan proyeksi tahunannya, sedangkan Dollar Tree anjlok 8,3% meskipun juga menaikkan proyeksi, menjadikannya saham dengan penurunan terdalam di S&P 500.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 30 tahun sempat menyentuh 5% untuk pertama kalinya sejak 18 Juli, sebelum turun ke 4,912%. Kondisi ini terjadi setelah Wall Street melemah tajam sehari sebelumnya, dipicu putusan pengadilan yang menyatakan sebagian besar tarif era Presiden Donald Trump ilegal.

Secara historis, September merupakan bulan yang suram bagi pasar saham AS, dengan rata-rata penurunan 1,5% sejak awal abad ke-21, menurut data LSEG. Meski demikian, HSBC menaikkan target akhir tahun 2025 untuk S&P 500 menjadi 6.500 dari sebelumnya 6.400.

Baca Juga: Wall Street Reli: S&P 500 dan Dow Ditutup ke Rekor Tertinggi, Ditopang Kinerja Nvidia

Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, menyatakan kebijakan moneter saat ini berada di jalur yang tepat, meski tidak menegaskan sikapnya terkait pemangkasan suku bunga bulan ini.

Sementara itu, Gubernur Fed Christopher Waller kembali menyerukan penurunan suku bunga, dan Neel Kashkari dijadwalkan menyampaikan pidato pada hari yang sama.

Di bursa NYSE, jumlah saham yang naik melampaui saham yang turun dengan rasio 1,21 banding 1. Di Nasdaq, rasionya 1,3 banding 1. S&P 500 mencatat 14 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 3 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 58 titik tertinggi baru dan 50 titik terendah baru.

Selanjutnya: Buntut Insiden Rantis yang Tewaskan Affan Kurniawan, Polri Pecat Kompol Cosmas

Menarik Dibaca: 4 Cara Menghilangkan Blackhead dengan Bahan Alami, Mau Coba?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×