kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi Ditopang Sentimen AI


Selasa, 07 Oktober 2025 / 05:08 WIB
S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi Ditopang Sentimen AI
ILUSTRASI. Bendera Amerika Serikat ditampilkan pada layar di lantai di Bursa Saham New York (NYSE) di New York City, AS, 22 September 2025.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat pada perdagangan Senin (6/10/2025) waktu setempat. 

Sentimen positif pasar didorong oleh kesepakatan bisnis terkait teknologi kecerdasan buatan (AI), meski penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat (shutdown) sudah berlangsung enam hari.

Pada penutupan perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 63,31 poin atau 0,14% menjadi 46.694,97. S&P 500 naik 24,49 poin atau 0,36% ke 6.740,28, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 161,16 poin atau 0,71% ke 22.941,67. 

Nasdaq dan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi, sementara indeks Dow Jones justru sedikit melemah.

Baca Juga: S&P 500 dan Nasdaq Menguat, Sentimen AI Meningkat Berkat Kesepakatan AMD–OpenAI

Saham-saham chip memimpin kenaikan setelah Advanced Micro Devices (AMD) mengumumkan akan memasok chip AI kepada OpenAI dalam kesepakatan yang berpotensi menghasilkan puluhan miliar dolar AS pendapatan tahunan.

Kesepakatan itu juga membuka peluang OpenAI membeli hingga 10% saham AMD.

Saham AMD melonjak 23,7%, sementara Indeks Philadelphia Semiconductor naik 2,9%.

"Pasar melihat kekuatan di sektor teknologi dan konsumer, meskipun ada shutdown pemerintah," ujar Robert Pavlik, Senior Portfolio Manager Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut.

Menurutnya, pasar masih tertarik pada perdagangan terkait AI, meski tren ini pada akhirnya akan mencapai puncaknya.

Penutupan pemerintah federal menunda rilis sejumlah data ekonomi penting, sehingga investor mengandalkan data sekunder nonpemerintah untuk memprediksi arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve.

Meski inflasi masih tinggi, sebagian analis menilai pelemahan pasar tenaga kerja bisa menjadi alasan penurunan suku bunga. Pasar memperkirakan peluang hampir pasti, sebesar 94,6%, untuk penurunan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Oktober.

Baca Juga: GLOBAL MARKETS-No Payrolls, No Problem as Wall Street Extends Run of Highs

Tanpa data resmi pemerintah pekan ini, pelaku pasar akan mencermati laporan kredit konsumer, permintaan hipotek, dan survei awal sentimen konsumen Universitas Michigan.

Dari 11 sektor utama S&P 500, sektor konsumer nonesensial mencatatkan kenaikan tertinggi, sementara sektor properti mengalami penurunan paling dalam.

Pekan depan, laporan kinerja keuangan kuartal III akan menjadi katalis pasar, dimulai dengan hasil dari bank-bank besar AS. Analis memperkirakan pertumbuhan laba agregat S&P 500 sebesar 8,8% secara tahunan untuk periode Juli–September, naik dari proyeksi awal kuartal.

Di saham individual, Tesla naik 5,5% setelah mengisyaratkan akan menggelar acara khusus pada Selasa (8/10). Sementara itu, saham Starbucks turun 5,0% setelah TD Cowen memangkas target harga karena lemahnya pasar tenaga kerja yang memengaruhi konsumsi Generasi Z.

Di pasar kripto, Bitcoin menembus level US$125.000 pada Minggu (6/10), mendorong kenaikan saham perusahaan terkait kripto, seperti Coinbase, Strategy, Riot Platforms, dan MARA Holdings.

Baca Juga: Bursa Asia Menguat Ikuti Wall Street Jumat (3/10) Pagi, Investor Abaikan Shutdown AS

Dari sektor perbankan, saham Comerica melonjak 13,7% setelah Fifth Third mengumumkan akuisisi perusahaan itu dalam kesepakatan all-stock senilai US$10,9 miliar. Sebaliknya, saham Verizon turun 5,1% usai menunjuk mantan CEO PayPal, Dan Schulman, sebagai pimpinan baru.

Di NYSE, jumlah saham naik melebihi saham turun dengan rasio 1,05 banding 1. Sebanyak 665 saham mencetak level tertinggi baru dan 75 saham mencatat level terendah baru. Sementara di Nasdaq, ada 2.602 saham naik dan 2.062 turun, dengan rasio 1,26 banding 1.

S&P 500 membukukan 46 level tertinggi baru dalam 52 pekan terakhir dan sembilan terendah baru. Nasdaq Composite mencatat 187 level tertinggi baru dan 58 terendah baru.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 19,69 miliar saham, lebih tinggi dibanding rata-rata 19,17 miliar saham dalam 20 hari terakhir.

Selanjutnya: Kado Spesial untuk Warteg: Sertifikasi Halal Gratis Jelang Wajib Halal Nasional 2026

Menarik Dibaca: 20 Ucapan HUT Kota Jogja Ke-269 Tahun Bahasa Jawa Sopan dan Bermakna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×