Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski masih dibayangi kondisi oversupply, namun PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) optimis dapat menjual semen hingga 12 juta ton pada tahun ini.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, hingga Oktober 2019, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini berhasil menjual sebanyak 10,1 juta ton semen atau naik tipis 2% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Genjot pendapatan pada 2020, MD Pictures (FILM) luncurkan film andalan tiap kuartal
Direktur Solusi Bangun Indonesia Agung Wiharto mengatakan, penjualan semen tahun depan diperkirakan akan lebih baik dari tahun ini. Sebab, ada beberapa hal yang dianggap menjadi sentimen positif bagi industri semen.
Yang pertama adalah faktor inflasi yang masih terkendali. Di sisi lain, bunga kredit juga turun. Kedua hal ini menjadi angin segar bagi sektor properti yang pada akhirnya dapat mengangkat permintaan semen domestik.
Meskipun pemerintah saat ini sedang fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), namun Agung menilai pemerintah juga tidak mengabaikan pembangunan di bidang infrastruktur.
“Meskipun Presiden fokus terhadap pembangunan sumber daya manusia, tetapi infrastruktur tetap menjadi tulang punggung,” ujar Agung saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (18/12).
Baca Juga: Ancora Indonesia Resources (OKAS) siapkan capex US$ 5 juta di 2020, untuk apa saja?
Terakhir, saat ini kondisi politik dalam negeri sudah stabil pasca pemilihan umum (pemilu). “Sehingga kami harapkan ekonomi ritel kita akan bertumbuh meskipun resesi masih tetap membayangi,” sambungnya.
Meski enggan menyebut angka pasti, dengan ketiga hal ini Agung optimis penjualan SMCB tahun depan dapat lebih baik dari tahun ini.
Untuk diketahui, tahun ini SMCB mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 400 miliar dan digunakan untuk pemeliharaan alat dan peningkatan keandalan mesin.
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) mulai kumpulkan modal kerja untuk tahun depan
Per kuartal III 2019, SMCB pun berhasil menorehkan kinerja yang cukup baik. SMCB berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 134,12 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, SMCB masih menanggung rugi bersih sebesar Rp 630 miliar.
Pencapaian ini tidak lepas dari adanya sinergi dengan SMGR selaku induk usaha. Selain itu, penguatan daya saing dan efisiensi manajemen juga terbukti ampun mengerek kinerja emiten yang dulu bernama PT Holcim Indonesia Tbk ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News