kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal buyback saham, sejumlah emiten pilih tunggu momentum


Kamis, 14 Mei 2020 / 22:18 WIB
Soal buyback saham, sejumlah emiten pilih tunggu momentum
ILUSTRASI. Pekerja mengambil gambar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 deng


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai realisasi pembelian kembali (buyback) saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baru terealisasi sebesar Rp 1,04 triliun per 13 Mei 2020.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sejauh ini realisasi nilai buyback sebesar 5,4% dari rencana buyback dalam kondisi lain dengan total rencana sebesar Rp 19,4 triliun.

Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) raup pendapatan Rp 72,94 triliun di 2019

"Sehingga masih tersisa dana yang siap untuk digunakan pada window period buyback sebesar 94,6%," ujarnya pada Kamis (14/5).

Salah satu emiten yang sudah merealisasikan buybaack saham adalah perusahaan perbankan pelat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk yang mencatat realisasi buyback saham di atas Rp 50 miliar.

Sebelumnya, emiten bersandi BBTN ini telah mengalokasikan dana sebanyak Rp 275 miliar untuk melakukan buyback saham tanpa melaksanakan RUPS lebih dulu.

"Rencana buyback masih jalan terus secara bertahap, kami sambil melihat situasi market," kata Direktur Finance, Planning and Treasury BTN Nixon LP Napitupulu pada Kontan.co.id, Kamis (14/5).

Baca Juga: IHSG diramal lanjut melemah, ini saham pilihan analis untuk perdagangan esok hari

Kemudian, perusahaan perhotelan PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) juga sudah melakukan buyback saham dengan dana sebesar Rp 1,51 miliar atau sebanyak 26.474.800 lembar saham. EAST telah menganggarkan dana sebesar Rp 2 miliar untuk buyback saham.

Analis Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, komitmen emiten untuk buyback saham memang menumbuhkan optimisme pasar.

Akan tetapi, perusahaan juga perlu memantau kondisi serta situasi yang tepat untuk melancarkan aksi korporasi tersebut. Pasalnya, saat ini sentimen negatif akibat Covid-19 masih menyelimuti pasar saham dan potensi penurunan masih terbuka lebar.

Ia mengambil contoh harga saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang masih mengalami tekanan. Yang mana harga saham BBRI saat ini menyentuh harga Rp 2.350. Dari awal tahun, saham BBRI sudah menyusut 46,59%.

Baca Juga: UOB: IHSG Bisa Rebound di Kuartal IV, Sejumlah Saham Ini Bisa Dicermati

"Buyback saham ini kan sebetulnya salah satu cara untuk mengangkat harga suatu saham. Namun saat ini kita tidak bisa melawan pasar, satu-satunya cara adalah menunggu situasi dan kondisi yang tepat," ungkapnya.

Nico menambahkan, pelaku pasar dengan jangka waktu investasi lebih panjang sudah bisa mulai masuk secara bertahap pada saham-saham dengan fundamental yang baik, misalnya BBRI dan BBCA.

Menurutnya, dalam kondisi yang cukup berat ini optimisme pasar harus tetap dijaga. "Pelaku pasar dengan jangka waktu lebih panjang sudah waktunya untuk akumulasi, ini akan membantu menopang turunnya harga saham," pungkasnya.

Baca Juga: Upaya diversifikasi, banyak manajer investasi terbitkan ETF di awal 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×