Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
Akan tetapi, perusahaan juga perlu memantau kondisi serta situasi yang tepat untuk melancarkan aksi korporasi tersebut. Pasalnya, saat ini sentimen negatif akibat Covid-19 masih menyelimuti pasar saham dan potensi penurunan masih terbuka lebar.
Ia mengambil contoh harga saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang masih mengalami tekanan. Yang mana harga saham BBRI saat ini menyentuh harga Rp 2.350. Dari awal tahun, saham BBRI sudah menyusut 46,59%.
Baca Juga: UOB: IHSG Bisa Rebound di Kuartal IV, Sejumlah Saham Ini Bisa Dicermati
"Buyback saham ini kan sebetulnya salah satu cara untuk mengangkat harga suatu saham. Namun saat ini kita tidak bisa melawan pasar, satu-satunya cara adalah menunggu situasi dan kondisi yang tepat," ungkapnya.
Nico menambahkan, pelaku pasar dengan jangka waktu investasi lebih panjang sudah bisa mulai masuk secara bertahap pada saham-saham dengan fundamental yang baik, misalnya BBRI dan BBCA.
Menurutnya, dalam kondisi yang cukup berat ini optimisme pasar harus tetap dijaga. "Pelaku pasar dengan jangka waktu lebih panjang sudah waktunya untuk akumulasi, ini akan membantu menopang turunnya harga saham," pungkasnya.
Baca Juga: Upaya diversifikasi, banyak manajer investasi terbitkan ETF di awal 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News