Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) tak berhenti untuk berekspansi. Setelah beralih bisnis dari perusahaan makanan menjadi bisnis batubara, kini SMMT berencana untuk membuat lahan tambangnya semakin luas.
"Ada beberapa lahan yang menjadi target kami. Lokasinya juga tidak jauh dari lokasi tambang yang kami miliki di Kalimantan Timur," jelas Hendra Surya, Direktur Utama SMMT, Senin (3/6).
Namun, dirinya enggan mengungangkapkan target akuisisinya secara mendetil. Kendati demikian, manajemen memastikan telah menyiapkan investasi senilai US$ 30 juta untuk akuisisi ini. Jika dirupiahkan, maka nilai investasi tersebut sekitar Rp 291 miliar.
Lebih jauh Hendra menjelaskan, nilai investasi sebesar US$ 30 juta itu mengacu pada harga maksimum akuisisi yang diminati SMMT, yaitu US$ 1 per ton batubara. Sementara manajemen hanya menginginkan lahan batubara yang memiliki kapasitas produksi 30 juta ton per tahun.
Terkait sumber pendanaan investasi ini, manajemen bakal merogoh kocek internalnya sendiri. SMMT juga baru saja menerima pinjaman dari Bank Permata senilai US$ 35 juta.
"Jadi untuk pendanaan, kami tidak ada masalah," pungkas Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News