Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) meraih pertumbuhan kinerja sepanjang tahun lalu. Laba bersih SMGR meningkat 10,8% menjadi Rp 5,37 triliun secara year-on-year (yoy). Pendapatan SMGR juga naik 25% menjadi Rp 24,5 triliun.
Pendapatan naik, karena volume penjualan semen SMGR tumbuh 27% menjadi 27,81 juta ton di 2013. Dari situ, volume penjualan semen domestik naik 13,2% menjadi 25,4 juta ton. Volume penjualan ini melampaui penjualan semen secara industri yang tumbuh 5,5%. Dus, SMGR pun tetap menguasai pangsa pasar semen Indonesia dengan porsi sebesar 44%.
Tahun ini, SMGR akan menggenjot kapasitas produksi dari 30 juta ton menjadi 31,8 juta ton. Direktur Utama SMGR, Dwi Soetjipto menyebut, pihaknya akan fokus pada daerah yang selama ini menjadi pasar utama. Namun, SMGR akan berusaha melebarkan sayap ke daerah baru.
Di 2013, earning before interest tax depreciation amortization (EBITDA) SMGR naik 17,9% menjadi Rp 8,1 triliun. SMGR sukses mempertahankan EBITDA margin sebesar 33% dan nett margin 22%.
Tapi, SMGR dibayangi peningkatan beban operasional akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) industri dan tarif dasar tenaga listrik di 2013. "Peningkatan pada beban biaya juga disebabkan bertambahnya aset tetap seperti pabrik Semen Tonasa V dan packing plant yang beroperasi di 2013," kata Dwi. Meski begitu, pembangun packing plant menurunkan biaya pengemasan 12,43% menjadi Rp 29.420 per ton semen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News