kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.197   -17,00   -0,11%
  • IDX 7.098   1,24   0,02%
  • KOMPAS100 1.062   -0,62   -0,06%
  • LQ45 835   -0,27   -0,03%
  • ISSI 215   0,10   0,04%
  • IDX30 427   -0,19   -0,04%
  • IDXHIDIV20 515   1,35   0,26%
  • IDX80 121   -0,20   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,20   -0,16%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

SMGR makin mantap masuk ke pasar Myanmar


Rabu, 01 Mei 2013 / 12:19 WIB
SMGR makin mantap masuk ke pasar Myanmar
ILUSTRASI. Suzuki Jimny ditampilkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (16/11/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) semakin mantap berekspansi ke negara tetangga yakni Myanmar. Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto mengungkapkan, ekspansi yang akan dilakukan adalah membangun pabrik semen berkapasitas 1 juta ton per tahun.

Nilai proyek itu diperkirakan mencapai US$ 200 juta. Saat ini, perusahaan semen berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tengah menjajaki kerja sama dengan mitra lokal untuk membangun pabrik di sana.

"Kami targetkan proses penunjukan mitra tersebut rampung semester II tahun ini," kata Dwi, Rabu (1/5).

Nantinya, produksi pabrik tersebut akan memasok pasar semen di Myanmar dan diharapkan pembangunan pabrik tersebut dapat dimulai tahun 2014 mendatang. SMGR saat ini baru menghasilkan produksi semen sebesar 2,3 juta ton per tahun.

Emiten dengan kode saham SMGR itu mengincar produksi sebesar 5 juta ton, untuk pemenuhan pasar semen regional.

Lirik Vietnam

Selain Myanmar, SMGR juga melirik ekspansi ke Vietnam. Tapi, menurut Dwi,  SMGR masih mempelajari pertumbuhan pasar semen di negeri itu.

Selain itu, SMGR juga belum menentukan apakah akan membangun pabrik baru atau mengakuisisi unit pabrik semen lain di negara tersebut.

"Ini jadi bahan pertimbangan ke depan. Kami masih dalam proses persiapan," jelas Dwi.

Untuk langkah ekspansi ini, SMGR setidaknya membutuhkan dana sebesar US$ 200 juta- US$250 juta. Pendanaannya, berasal dari kas internal perusahaan dan juga equity sebesar 40% dan sisanya sebesar US$ 100 juta- US$ 150 juta didapat dari pinjaman perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×