kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sesi II, gerakan IHSG terbatas


Senin, 29 April 2013 / 13:52 WIB
Sesi II, gerakan IHSG terbatas
ILUSTRASI. Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Selasa (16/11/2021) sempat terjungkal ke US$ 58.673,84, level yang tak pernah terlihat sejak 28 Oktober lalu. REUTERS/Edgar Su.


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I ditutup menguat sebesar 15,6 poin atau 0,31% ke level 4.994,112. Dua analis yang diwawancarai KONTAN memberi prediksi berbeda untuk pergerakan IHSG di sesi II, namun keduanya sepakat IHSG akan bergerak di rentang terbatas.

Analis dari PT Asjaya Indosurya Securities Dimas Adrianto memprediksi IHSG masih akan menguat terbatas. Penguatan ini akibat beberapa saham kembali menguat setelah melemah pada pekan sebelumnya. Karena itu, Dimas memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 4.960-5.015.

"Emiten yang dapat dicermati pada sesi II ini adalah MBTO, MRAT, BEST, TRST, TBIG, WSKT dan BDMN," kata Dimas pada Senin (29/4).

Hal yang sedikit berbeda diungkapkan oleh analis Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo. Menurutnya, pergerakan indeks sesi II masih akan sideways cenderung flat antara 4.975-5.025. "Kisaran ini masih merupakan kisaran selama satu pekan terakhir," kata Satrio.

Ia bilang, meski IHSG mungkin mampu menguji level psikologis di level 5.000, namun kondisi regional masih belum bersahabat. Investor menunggu perkembangan baru, mengingat rilis data ekonomi Amerika Serikat tidak begitu menggembirakan. Selain itu, sentimen dalam negeri seperti wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan juga rilis kinerja emiten yang bervariasi, cenderung membuat pergerakan indeks mendatar.

"Bulan Mei yang segera datang, juga sedikit banyak menyumbang sentimen negatif, karena selama tiga tahun terakhir, indeks di bulan Mei bergerak tipis," kata Satrio.

Ia merekomendasikan aksi sell on strength pada saham-saham ICBP, TLKM, SMGR dan juga ASII.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×