Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emas spot dunia menunjukkan penguatan harga seiring ketegangan mulai kembali menyelimuti situasi global. Dalam waktu dekat, harga emas berpotensi melanjutkan penguatannya.
Data real time Trading Economics, Senin (2/6) pukul 22.00 WIB, menunjukkan harga emas spot naik 2,68% secara harian ke level US$ 3.377 per ton.
Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menyebut terdapat setidaknya tiga katalis yang mendorong penguatan harga emas.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Minus 0,37 Persen, Hari Ini Menghijau (2 Juni 2025)
Pertama, terkait ketegangan di Eropa, tepatnya antara Rusia dan Ukraina, yang masih berlangsung hingga membuat Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Terbaru, Senator AS memastikan akan membahas lebih lanjut terkait sanksi ini pada pekan depan.
Kedua, Ibrahim menyoroti soal ketegangan dagang yang kembali bergulir seiring keputusan Trump menaikkan tarif impor ke AS untuk baja dan aluminium menjadi 50%.
Masalahnya, AS adalah salah satu negara konsumen baja terbesar di dunia dengan catatan impor sebesar 7,1 juta metrik ton pada kuartal I-2025 menurut International Trade Administration, meningkat 3,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Ibrahim bilang pemberian tarif impor 50% yang langsung dikecam negara-negara pemasoknya, termasuk Kanada, China, Selandia Baru, dan Australia ini otomatis memicu kembali tensi perdagangan global.
Baca Juga: Pemerintah Sebut Pancasila Jadi Kompas Pembangunan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045
Dus ketiga, Ibrahim juga menyoroti soal potensi pemangkasan suku bunga The Fed pad akhir tahun mendatang. “Mengingat tarif Trump yang diberlakukan saat ini berdampak kecil terhadap ekonomi AS dan tidak mungkin berdampak lama terhadap inflasi,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (2/6).
Nah, ketiga sentimen inilah yang mendorong penguatan harga emas spot. Malah, proyeksinya emas spot bisa menembus US$ 3.400 dalam minggu ini, bahkan Selasa (3/6) besok. Ibrahim bilang itu juga terjadi seiring dengan potensi pelemahan indeks dolar AS ke level 98 bps.
Selanjutnya: OJK Beri Sanksi ke Puluhan PUJK, Kerugian Konsumen yang Dikembalikan Rp 19,7 Miliar
Menarik Dibaca: Pasar Saham dan Obligasi Hancur, Robert Kiyosaki Bilang Orang Rame-Rame Beli Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News