Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia terjungkal pada transaksi tadi malam (10/4) di New York. Melihat data yang disajikan Bloomberg, pada pukul 13.35 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni anjlok 1,8% menjadi US$ 1.558,10 per troy ounce di Comex, New York. Dengan demikian, harga emas menuju penurunan terbesar sejak 2 November.
Salah satu sentimen yang menjegal laju emas adalah rencana Siprus untuk menjual cadangan emas mereka demi mendapatkan dana segar. Asal tahu saja, laporan Komisi Eropa menunjukkan bahwa pemerintah Siprus telah berkomitmen untuk menjual cadangan emas milik pemerintah yang diperkirakan bernilai 400 juta euro atau US$ 522 juta.
"Rencana penjualan emas Siprus menjadi hantaman berat bagi pergerakan emas. Sebelumnya, harga emas sudah tertekan seiring komentar the Fed dan reli pasar saham," papar Tom Power, senior commodity broker R.J O'Brien & Associates di Chicago.
Sekadar informasi, laporan pertemuan the Federal Reserve memicu spekulasi bahwa penggelontoran stimulus ke sistem finansial akan dikurangi.
"Jika quantitative easing berakhir akan menjadi sentimen negatif bagi emas karena isu inflasi tidak lagi menjadi kekhawatiran bank sentral. Sentimen untuk emas sangat bearish," papar Sterling Smith, commodity futures specialist Citigroup Global Markets Inc.
Catatan saja, hingga Selasa (9/4), harga emas sudah merosot 5,3% sepanjang tahun ini setelah mencatatkan kenaikan selama 12 tahun berturut-turut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News