Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Anjloknya harga crude palm oil (CPO) tahun lalu membuat kinerja emiten perkebunan rontok. Begitu pula dengan kinerja PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
Performa SIMP sudah memburuk sejak awal tahun lalu. Untungnya, di Kuartal IV 2013, SIMP mengalami perbaikan kinerja. Para analis memperkirakan, SIMP kinerja SIMP akan terus membaik di tahun ini.
Pada kuartal IV 2013, SIMP mencatat penjualan neto sebesar Rp 3,7 triliun atau naik 13% dibandingkan kuartal IV 2012. Hal itu karena adanya kenaikan harga jual rata-rata serta kenaikan volume penjualan dari produk kelapa sawit, minyak goreng dan margarin.
Namun tetap saja, secara konsolidasi, penjualan SIMP turun 4% year on year (yoy) menjadi Rp 13,28 triliun. Laba bersih SIMP juga merosot 55% menjadi Rp 524 miliar dari sebelumnya Rp 1,157 triliun.
Analis MNC Securities Dian Agustina memperkirakan, tahun ini laba SIMP justru naik. Pasalnya, harga CPO sudah menanjak tajam.
Dia memprediksi, harga CPO bisa mencapai RM 3.000 per ton, atau naik 20% dari tahun lalu. Ia bilang, kenaikan itu lantaran harga CPO sudah jatuh terlalu dalam. Sementara stoknya masih terbatas namun permintaan naik.
SIMP juga memiliki produk turunan CPO yang sudah dikenal konsumen. Penjualan minyak goreng juga ditengarai kian panas lantaran pemerintah tengah mendorong industri hilir.
"Penggunaan CPO untuk minyak goreng kemasan ditingkatkan hampir tiga kali lipat. Otomatis, konsumsi juga akan semakin banyak," ujarnya, Selasa (11/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News