Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal Maret ini tampak kurang bergairah. Sesi I, indeks ditutup dengan pelemahan 46,73 poin ke level 4.573,78.
Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia bilang, kisruh yang terjadi di Ukraina memang tak memiliki dampak langsung terhadap Indonesia. Namun, sentimen dari Ukraina memukul bursa Asia, dan pelemahan bursa Asia inilah yang turut menyeret IHSG.
Data-data makro dalam negeri juga cenderung negatif. Hanya rilis data inflasi yang bisa menyegarkan pergerakan IHSG, tapi itu pun hanya terbatas.
"Jadi, sesi II ini indeks akan flat cenderung menurun," tandas Satrio. IHSG akan bergerak pada range support 4.530-4.500 dan resistance 4.598-4.613.
Sementara secara teknikal, ada level penting yang perlu diperhatikan sesi II nanti, yakni 4.571. William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities bilang, jika support 4.571 tersebut tidak berhasil ditembus maka akan kembali membuka peluang IHSG untuk kembali menuju zona hijau dan berpotensi ditutup mendekati lvel 4.611.
"Karena ini sudah terlihat dari konfirmasi pada hari sebelumnya yang telah berhasil close di atas 4.611. Secara umum IHSG masih dalam kondisi uptrend, selalu terdapat koreksi sehat di sela-sela perjalanan naik," jelas William.
Dia merekomendasikan saham ASII, BBCA, BBNI, LSIP, SSMS, SGRO, SIMP, SIDO, PGAS, dan INDF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News