Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) beberapa bulan terakhir terlihat flat. Adanya isu praktek pencucian melalui akuisisi Xhina Minzhong (CFMC) ditengarai sebagai sentimen pemberat pergerakan saham INDF.
Kondisi pasar agribisnis yang kurang bergairah juga menjadi salah satu sentimen negatif, khususnya untuk pergerakan saham INDF sepanjang kuartal IV tahun lalu.
Namun, Irenne Achmad, analis CIMB Securities dalam risetnya tetap merekomendasikan 'add' atas saham ini. "Target harganya Rp 8.400 per saham," imbuhnya.
Sebab, terkait adanya praktek pencucian uang itu sifatnya masih berupa tuduhan. Kondisi pasar agribisnis untuk tahun ini juga diproyeksikan membaik. Pasar agribisnis yang kembali bullish akan membuat kontribusi afiliasi INDF, yakni CFMC dan SIMP kembali meningkat sehingga diperkirakan kinerja INDF tumbuh 5%-6% tahun ini.
Selain soal potensi pasar agri yang bulish, penyesuaian tarif impor tepung dan tren penguatan rupiah juga menjadi katalis yang menopang proyeksi kinerja INDF yang lebih positif tahun ini. "Target harga tersebut mencerminkan PE 15 kali," pungkas Irenne.
Informasi saja, kemarin saham INDF ditutup pada level Rp 7.400. Level tersebut turun 25 poin atau mengalami pelemahan sekitar 0,34%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News