Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data inflasi yang lebih tinggi dari proyeksi membuat dolar Amerika Serikat (AS) tampil perkasa di awal pekan ini. Alhasil, rupiah pun melemah.
Mengutip Bloomberg, Senin (13/9), rupiah ditutup melemah 0,35% ke Rp 14.253 per dolar AS. Sementara, kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) juga koreksi 0,25% ke Rp 14.260 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, rupiah melemah karena dolar AS cenderung menguat. Faktor yang membuat the greenback menguat adalah data inflasi AS di Agustus yang capai 0,7%, lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 0,6%.
"Data inflasi yang tinggi mendukung ekspektasi pengetatan moneter The Fed," kata Faisyal, Senin (13/9).
Selain itu, dolar AS perkasa karena para pejabat Federal Reserve belakangan memberikan komentar hawkish.
Baca Juga: Loyo, rupiah spot ditutup melemah ke Rp 14.253 per dolar AS pada hari ini (13/9)
Di samping itu, pelaku pasar juga memilih untuk bersikap wait and see jelang pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Untuk pergerakan rupiah besok (14/9), Faisyal proyeksikan, rupiah masih melemah. Mengingat, dolar AS yang masih akan menguat walau kasus Covdi-19 kembali naik.
"Indikasinya The Fed masih akan berencana melakukan tapering off di tahun ini, meski data tenaga kerja belum pulih tetapi tetap ada proses perbaikan di AS yang berjalan," jelas Faisyal.
Dia pun proyeksikan, besok rupiah akan melemah dalam rentang Rp 14.200 per dolar AS hingga Rp 14.315 per dolar AS.
Selanjutnya: Minat investor tinggi, Bank DBS berharap kuota pemesanan SR015 ditambah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News