Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa penawaran sukuk ritel seri SR015 yang tinggal beberapa hari ini tak membuat minat investor meredup. Buktinya, para mitra distribusi (midis) masih menerima pemesanan pembelian SR015 dengan antusias yang tinggi.
Tak ayal beberapa mitra distribusi berharap pemerintah akan menambah kuota penjualan SR015. Salah satunya adalah Bank DBS Indonesia.
Djoko Soelistyo, Head of Investment & Advisory PT Bank DBS Indonesia mengungkapkan, hingga Jumat (10/9), jumlah pemesanan pembelian SR015 di Bank DBS Indonesia telah mencapai capaian dari penjualan SR014. Bahkan, jumlahnya naik hingga 40% dari SR014 yang dirilis awal tahun ini.
"Dengan animo investor yang besar, kami berharap akan ada kuota tambahan dari pemerintah sehingga kami sebagai salah satu mitra distribusi dapat membantu masyarakat dalam menampung dan memenuhi permintaan," kata dia, Sabtu (11/9).
Baca Juga: Kuota pemesanan SR015 masih tersedia, penjualan sudah capai Rp 25,74 triliun
Lebih lanjut Djoko menjelaskan, profil investor pembeli SR015 di Bank DBS Indonesia umumnya adalah investor dengan profil konservatif. Yakni, investor yang menempatkan investasi-nya pada instrumen jangka pendek dan dapat memberikan imbal hasil secara berkala dan stabil.
Djoko bilang, perbandingan antara jumlah investor baru dan investor lama yang membeli SR015 cukup berimbang di Bank DBS. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa hingga penawaran SR015 berakhir di 15 September, akan ada semakin banyak investor baru yang membeli SR015.
Pada umumnya, Djoko mengatakan investor tertarik membeli SR015 karena instrumen ini dijamin risikonya oleh pemerintah. Selain itu, angka minimum pembelian terjangkau yaitu mulai dari Rp 1 juta. Imbal hasil SR015 juga relatif tinggi dibandingkan dengan tingkat bunga deposito perbankan.
"Kami yakin peminat investasi SR015 akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu," pungkas Djoko.
Selanjutnya: Rupiah Jisdor juga melemah ke Rp 14.260 per dolar AS pada Senin (13/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News