kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak saran investor kawakan berikut saat pasar volatile


Minggu, 03 Juni 2018 / 18:41 WIB
Simak saran investor kawakan berikut saat pasar volatile
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar saham sedang volatil. Salah seorang investor kawakan, Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, pasar saat ini terbilang dalam kondisi sideways temporer.

“Hal tersebut terlihat dengan kondisi IHSG yang naik turun tanpa membuat new high atau pun new low dalam range tertentu," kata Irwan, Minggu (3/6). Irwan mengungkapkan bahwa dalam kondisi seperti ini, para investor harus membeli saham yang fundamentalnya bagus, prospek bagus, dan harga sahamnya sudah terdiskon lumayan.

“Mereka boleh melakukan average down setelah harga pasar turun sekitar 10%-20% dari pembelian terakhir. Sedangkan, untuk mereka yang trading, dalam kondisi sideways temporer seperti ini, maka strategi yang cocok adalah beli saham yang perusahaannya bagus dan swing harganya ada rentang minimal 7% dalam 2-4 minggu," imbuhnya.

Irwan menambahnya, lebih besar swing harganya akan lebih bagus. "Belilah saat harganya berada sekitar support-nya,” tambah dia.

Irwan juga menyarankan agar para investor sebaiknya memisahkan penggunaan rekening sahamnya yang dipakai untuk investasi dan yang untuk trading. Untuk saat ini, ia tertarik untuk berinvestasi di sektor perbankan dan infrastruktur.

“Saat ini saya lebih tertarik untuk berinvestasi di emiten-emiten infrastruktur seperti ADHI, WSKT, WIKA, PTPP. Untuk banking, saya lebih tertarik di BBNI, BBTN”, ungkapnya.

Irwan pun mengungkapkan bahwa sektor properti sebenarnya punya prospek yang bagus di tahun depan. Tapi, para investor sudah bisa mengumpulkan saham properti mulai kuartal tiga dan empat tahun ini. “Selain itu, CPO juga termasuk yang menarik, walau agak perlu dicermati perkembangan global yg terakhir," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×