kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Simak saran dari Eyang Ratman menghadapi pasar modal yang tengah tertekan


Selasa, 25 Februari 2020 / 18:58 WIB
Simak saran dari Eyang Ratman menghadapi pasar modal yang tengah tertekan
ILUSTRASI. Seminar Investasi Saham----- Investor Saham terkenal Indonesia Lo Kheng Hong (kiri) dan Eyang Ratman berbincang disela seminar investasi saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (20/4). Seminar yang diselenggarakan Kontan, KOMPAS, BEI dan


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisah Soeratman Doearchman alias Eyang Ratman tak asing lagi di dunia investasi terutama pasar modal. Melalui wawancara singkat dengan Kontan, Eyang Ratman mengatakan di tengah situasi pasar yang tengah tertekan saat ini, bahkan IHSG telah turun 8,13% sejak awal tahun,  justru kesempatan yang bagus untuk mencari saham-saham dengan fundamental yang bagus dan bervaluasi murah. 

Saat ini IHSG juga tertekan karena ada sentimen dari dalam negeri dan luar negeri. Saran Eyang untuk investor di tengah situasi ini?

Saya kira justru ini merupakan suatu kesempatan besar bagi investor terutama ya. Karena sebetulnya, kalau kita melihat quote Warren Buffet misalnya justru pada saat seperti sekarang ini, market sedang jatuh, disarankan untuk mencari istilahnya mutiara dalam lumpur. Artinya lumpur itu kan IHSG lagi tertekan, nah mutiaranya cari perusahaan bagus. Karena kalau perusahan bagus itu, meskipun keadan IHSG tertekan, yang tertekan kan harga sahamnya tapi kinerja fundamentalnya dia tidak tertekan.

Baca Juga: Mendekati tanggal cum dividen, simak rekomendasi tiga emiten perbankan ini

Kriterianya seperti apa sih ?

Kriterianya adalah lihat laporan keuangan yang tersedia di seluruh sekuritas, bursa juga selalu menyediakan laporan keuangan. Termasuk juga situs-situs seperti Bloomberg, Reuters maupun Financial Times itu menyiapkan laporan keuangan saham-saham di Indonesia. Yang dilihat adalah rasio-rasio keuanganya yang menyatakan perusahaan itu bagus. Itu bisa dilihat dengan misalnya kinerja keuntungan selalu meningkat, aset selalu berkembang, lalu disukai oleh investor. Dan itu bisa dilihat dengan secara perkiraan juga bisa diperkirakan bahwa dia akan terus berkembang.

Baca Juga: Bursa Saham Menuju Keseimbangan Baru

Tandanya tekanan pasar ini bersifat sementara?

Coba lihat grafik dari 2000-2020, lihat saja bahwa grafiknya naik turun. Tahun 2008 malah jatuh sampai hampir 50% lalu naik lagi ratusan persen. Justru yang beli tahun 2008, sekarang itu turun baru sekitar 8,13% itu bukan apa-apa. Dia sudah dapat ratusan persen. Coba lihat grafiknya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×