Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (3/12) diprediksi bakal lanjut menguat. Apalagi, Desember jadi bulan yang identik untuk indeks bergerak bullish.
Mengutip RTI, IHSG pada perdagangan Senin (2/12) berhasil ditutup menguat 1,97% atau 118,225 poin ke level 6.130,05. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, sepanjang Desember IHSG umumnya bakal mendapatkan katalis positif.
"Katalis positif dari aksi window dressing maupun Santa Claus Rally. Apalagi penguatan IHSG ini telah terjadi sejak 29 November lalu," ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (2/12).
Baca Juga: Rawan profit taking, IHSG dibuka memerah ikuti jejak bursa regional, Selasa (3/12)
Secara teknikal indikator, MACD berpotensi membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke atas menuju ke area overbought.
Di sisi lain, terlihat pola long white closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
Prediksinya, hari ini IHSG bakal berada di kisaran area support 6.086 hingga 6.062. Sementara itu, untuk level resistance berada di kisaran 6.149 hingga 6.193.
Baca Juga: Bursa Asia jatuh akibat cuitan Donald Trump soal tarif impor logam
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
BSDE, Rp 1.250. Terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 1.240 – Rp 1.260, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.310, Rp 1.500, Rp 1.690 and Rp 1.880. Support: Rp 1.210 & Rp 1.120.
ELSA, Rp 290. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 270 – Rp 290, dengan target harga secara bertahap di level Rp 302, Rp 356 dan Rp 384. Support: Rp 246.
INKP, Rp 7.325. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 6.800 – Rp 7.350, dengan target harga secara bertahap di Rp 7.500, Rp 7.925, Rp 8.450, Rp 9.700 and Rp 10.950. Support: Rp 6.550.
TINS,Rp 740. Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 700 – Rp 740, dengan target harga secara bertahap di level Rp 755, Rp 850, Rp 925 dan Rp 1.000. Support: Rp 740 & Rp 605.
TKIM, Rp 10.000. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 9.200 – Rp 10.000, dengan target harga secara bertahap di level Rp 10.325 dan Rp 12.150. Support: Rp 9.200 & Rp 8.900.
WIKA, Rp 1.800. Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area Rp 1.735 – Rp 1.800, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.885, Rp 1.980, Rp 2.050 dan Rp 2.375. Support: Rp 1.735 & Rp 1.600.
WSKT, Rp 1.275.Terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 1.225 - Rp 1.275, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.365, Rp 1.445, Rp 1.505 dan Rp 1.745. Support: Rp 1.145.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News